Lidah adalah bagian dari anggota
tubuh yang sangat penting bagi kita, fungsinya sebagai pembantu mengunyah
makanan yang akan kita cerna dalam tubuh kita. Selain itu ia juga yang membuat
kita mampu mengucapkan kata-kata, meskipun dalam fungsi yang satu ini kita
mesti berhati-hati. Why? Walaupun tak bertulang dan tak setajam pedang namun
lidah dapat membuat kita terjerumus kepada dosa yang dapat menghapuskan
amal-amal kita.
Girls,
sebagai seorang wanita muslimah tentunya kita tidak hanya dituntut dalam hal
ibadah-ibadah wajib saja; seperti shalat, puasa, zakat, berpakaian syar’I, dll.
Namun kita juga perlu memperhatikan larangan-larangan dari Allah, tentunya
bukan untuk dijalani melainkan supaya kita dapat mengoptimalkan diri kita untuk
menjauhinya. Salah satu hal yang harus kita jauhi adalah dosa yang dikerjakan
oleh lisan kita, ghibah…apa itu ghibah? Ya ghibah adalah membicarakan
saudaranya yang apabila saudaranya mendengar akan hal itu ia akan tidak suka.
Semua
orang tahu bahwa ghibah bukanlah perbuatan yang terpuji, baik dalam kaca mata
syar’i maupun duniawi. Jika dalam duniawi hal terkecil yang mungkin terjadi
adalah timbulnya permusuhan. Namun dalam syar’i dampak dari ghibah akan lebih
dahsyat lagi. Walaupun semua orang tahu betapa ghibah adalah perbuatan yang
buruk, entah mengapa banyak yang merasa enjoy bahkan happy jika dapat
mengghibah saudaranya. Usut-diusut ternyata tidak lain bahwa mereka yang senang
megghibah hanya ingin tampak lebih hebat (lebih bagus) dari orang yang sedang
dighibahnya. Ya, jika saudaranya begitu buruk tentulalah hanya dialah yang
paling baik dan paling benar.
Padahal Allah telah
melarang ghibah dengan tegas, seperti dalam firman-Nya:
‘…dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah
menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS:
Al-Hujurat:12)
Dalam ayat
diatas dijelaskan bahwa ghibah seperti orang yang sedang memakan bangkai
saudaranya. Girls, Adakah di antara kita ada yang mau memakan bangkai manusia?
Meski kita bukan kanibal, tapi jika kita sampai menggibah maka tak ubahnya kita
adalah seorang kanibal, seorang pemakan daging manusia bahkan bangkai manusia.
Na’udzubillah.
Selain
ayat di atas masih banyak hujjah yang melarang keras perbuatan ghibah ini. Dalam hadist yang diriwayatkan
oleh Muslim Rasulullah bersabda :“Cukuplah kejelakan bagi seorang
muslim bila ia merendahkan saudaranya yang muslim. Setiap muslim terhadap muslim
yang lain halal darahnya, kehormatannya, dan hartanya.”
Bahkan Ibunda
Aisyah saja pernah ditegur oleh Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wassalam
saat ia sedang membicarakan kejelekan istri beliau yang lain, dari Aisyah berkata, “ Aku berkata
pada Nabi Salallahu ‘Alaihi Wassalam, “Cukuplah bagimu keadaan Shaifyah
yang begini dan begini-maksudnya posturnya pendek-, Lalu Nabi bersabda, “Telah
kau ucapkan kalimat yang andaikan dicampur dengan air laut, pasti akan
mencemarinya. (HR. Abu Daud)
Berkaitan dengan
hadist diatas Imam an Nawawi memberikan komentar, “Di antara peringatan yang
paling hebat tentang akibat ghibah adalah hadist ini dan saya tidak pernah
menemukan hadist yang lebih keras peringatannya tentang masalah ghibah selain
hadist ini.”
Jadi, apakah
setelah kita mengetahui dalil-dalil yang melarang keras perbuatan ghibah, kita
masih akan suka menggibah? Karena realitanya kebanyakan yang melakukan
perbuatan ini adalah dari kaum wanita,
bagaimana dapat kita saksikan acara infotainment (gossip/ajang
ghibah) yang mayoritas pembawa acaranya
adalah wanita. Dan perlu kita ketahui girls, bahwa ghibah akan membuat amalan
kita habis terkuras untuk orang yang kita ghibah. Jika kebaikan kita kita telah
habis, maka keburukan orang yang kita ghibahpun akan dilimpahkan kepada kita..
Maka mulai saat
ini kita menjaga lisan kita agar jangan sampai terjerumus dalam perbuatan yang
akan merugikan diri kita sendiri. dan kita berdoa kepada Allah agar jangan
sampai terjerumus kedalam perbuatan yang sangat dicela oleh-Nya. Dan mudah
mudahan Allah mengampuni kesalahan kita dimasa lalu yang telah menggibah
saudari kita. Wallahu ‘Alam. (Zahidah)
0 komentar:
Post a Comment