Mata
jeli adalah dua buah suku kata yang memiliki makna berbeda jika diletakkan pada
dua kata yang berbeda, si mata jeli. Yap.. jika dua kata ini disematkan kepada
para bidadari maka maknanya sangatlah indah. Kita simak firman Alloh dalam
surat Al-Waqiah
Dan
ada bidadari-bidadari bermata jeli, Laksana mutiara yang tersimpan baik.
Dalam ayat tersebut Alloh
menyebutkan bidadari yang bermata jeli bagaikan mutiara yang tersimpan dengan
baik. Ya itulah si mata jeli yang indah, yaitu para bidadari di surga yang
merupakan salah satu keindahan surga yang Alloh telah gambarkan kepada kita.
Lalu apa yang kedua?
Right… “Si mata
jeli untuk wanita dunia”. Ya.. wanita dunia bukanlah bidadari yang memang dijaga
kesuciannya oleh Alloh. Sehingga wanita dunia tentu akan memiliki salah
sehingga Alloh menurunkan perintah dan larangan untuknya, dan Alloh Subhanahu
Wa ta’ala tidak akan menrunkan perintah kecuali itu untuk kebaikan bagi
hambanya. Yuk kita simak perintah Alloh dalam surat Anuur ayat ke 31 yang
menujukkan betapa sayangnya Alloh terhadap mata kita.
Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak dari padanya.
Wanita dunia diperintahkan oleh Alloh untuk
menjaga pandangannya, why? Karena dari pandangan matalah banyak manusia yang
terjerumus dalam lembah dosa. Seperti pantun kawula muda “Dari mana
datangnya lintah? dari sawah turun kekali, darimana datangnya cinta? dari mata
turun kehati” dan kalau sudah cinta segala sesuatunya jadi gak rasional
karena dilakukan atas nama cinta. Memang
demikian, dari pandanganlah segala sesuatu bermula, bagaimana kisah Zulaikha yang
menggoda Yusuf Alaihissalam karena berawal dari pandangan. Dan juga bagaimana
teman-teman Zulaiha sampai tak sadar mengiris jemari mereka saat melihat sosok Nabi
Yusuf Alaihissalam.
Ya. jika
kita tidak mengendalikan mata kita dengan baik kita akan kewalahan menghadapi
dampaknya. Minimal akan membuat kita susah tidur karena otak kita menggambarkan
sesosok rupawan yang telah dilihat oleh sang mata. Tangan membuka buku,
lagi-lagi yang terbaca adalah sosok yang rupawan itu. ketika hendak menghapal
pelajaran, lagi-lagi wajah rupawan yang muncul. Bahkan sampai shalatpun wajah si
doi yang bersliweran –“yang ini nih dampak yang paling parah..”-. tuhkan
pusiing deh karena terlalu bebas membiarkan mata.
Selain itu
awal dari pemuda-pemudi yang berpacaran juga dari mata, dari pandang memandang
sampai akhirnya berani menjalin hubungan yang tak resmi itu. Ya ya ya… memang sulit untuk bisa “ghoddul bashor” alias menundukkan pandangan, alih-alih ingin
ghoddul bashor eh malah nabrak pohon (sangking nunduknya). Bukan seperti itu
prakteknya, yang benar adalah memalingkan pandangan saat mata ini sudah sekilas
melihat sosok yang bukan mahram kita. So, tetap berjalan normal namun mata kita
tak mencari-cari yang tak boleh dipandang, focus gitu….! Karena bukan hanya
hati kita yang akan mengalami goncangan dari pandangan mata kita yang terlalu
jeli, sang bukan mahram itu pun akan mendapat setitik noda dihatinya, minimal
adalah timbulnya rasa GR dihatinya.
Girls, tentu
ingat bagaimana kisah pemuda penemu apel yang jujur yang berusaha mencari
pemilik apel.. Sampai ia menjalani hukuman dua tahun lamanya dari pemilik apel,
dan tidak hanya itu pemuda itupun harus menikahi anak pemilik apel itu yang
digambarkan oleh sang ayah bahwa tangan dan kakinya cacat, matanya buta, dan
yang tragis telinganya tuli. Pemuda yang soleh itupun menyanggupinya agar
mendapatkan maaf dari ayah gadis itu. Dan ternyata setelah menikah barulah pemuda
itu tahu bahwa istrinya memiliki fisik yang tidak cacat sama sekali, dan
pendengarannya baik dan matanya tidaklah buta. Lalu ayahnya menjelaskan bahwa
selama ini anaknya adalah gadis yang menjaga anggota tubuhnya untuk tidak
bermaksiat termasuk juga matanya tidak pernah digunakan untuk memandang yang
haram.
Nah,
begitulah akhir yang membahagiakan jika kita bisa memanfaatkan anggota tubuh
kita untuk tidak bermaksiat kepada Alloh. Termasuk mata kita yang Alloh telah
tetapkan aturannya kepada kita untuk
menjaganya dari memandang yang
diharam kan oleh Alloh. Mudah-mudahan kita termasuk wanita yang bisa memiliki
mata yang indah dimata Alloh seindah mata bidadari yang bermata jeli. Allohu
A’lam (Zahidah)
0 komentar:
Post a Comment