Tuesday, 9 September 2014

Semangat Bekerja Dalam Islam




Menjadi orang sukses, menjadi pahlawan atau menjadi orang besar adalah impian siapa saja. Sah-sah saja jika kamu-kamu bermimpi demikian. Hanya saja, jangan sekedar mimpi, tapi imbangi dengan persiapan-persiapan menunjang, kemudian lanjutkan dengan kerja keras yang tak kenal menyerah. Dengan begitu, insya Alloh, apa yang kita cita-citakan bisa terwujudkan.
            Islam melarang bermalas-malasan, bahkan sebaliknya, Islam memerintahkan bagi pemeluknya untuk semangat dalam bekerja, baik bekerja untuk urusan dunia maupun urusan akherat. Oleh karenanya Alloh memerintahkan kita untuk segera mencari kesibukan lain apabila
kesibukan pertama sudah selesai. Sebagaimana firmanya :

“Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS, Alam Nasrah : 7)

            Sahabat Ibnu Mas’ud pernah mengatakan : ”Sungguh aku tidak suka melihat seorang muslim yang pengangguran ia tidak menyibukan diri baik untuk urusan dunia maupun urusan akherat”
            Keberhasilan dan kesuksesan bukan melalui tangan orang lain, akan tetapi melalui tangan kita sendiri, maksudnya dengan kerja keras kita, bukan kerja keras orang lain. Jadilah diri sendiri, jangan mengekor kepada kebesaran orang lain. Raihlah mimpimu dengan kerja nyata bukan dengan berangan-angan belaka.
            Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian kita agar kita menjadi orang yang sukses, sukses dalam arti mendapatkan apa yang kita inginkan….
         
You are winer
            Ketika seorang bayi dilahirkan ke dunia ini, dia lahir dengan membawa atribut “pemenang”  siapapun dan bagaimanapun, ia adalah sang pemenang, demikian pula kita.
            Ketahuilah ketika kita masih berbentuk sel sperma. Saat itu, “satu juta” sel sperma siap bersaing untuk memperebutkan satu sel telur, semuanya meluncur bersaing, mungkin ada yang saling tendang, saling sikut, saling pukul, dan mungkin ada yang tertinggal jauh. Hanya satu yang akhirnya layak sebagai pemenang dan iapun berhak memahkotai sel telur. Dan akhirnya kitalah yang keluar sebagai pemenang.
            Maka jangan pernah minder, takut dengan kegagalan, malas dalam bekarja karena atribut kemenangan sudah ada pada diri kita.

Yakinlah bahwa kita bisa…
            Kelebihan dan kekurangan itu sudah menjadi tabiat manusia, begitu juga kesuksesan dan kegagalan senantiasa akan menghiasi bagi siapa saja yang mau berusaha. Meskipun demikian ternyata kita adalah makluk Alloh yang paling sempurna, Alloh berfirman

“Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS, At-Tiin : 4).

            Allah telah menciptakan kita dalam bentuk yang sebaik-baiknya, dan telah memberikan segala sesuatunya yang memang cocok dan sesuai untuk kita. Sehingga kita tidak boleh menyerah tatkala mungkin dipertengahan pekerjaan kita temukan sebuah kerikil yang tajam atau bahkan batu yang besar. Karena kita pasti bisa melewatinya dan menyelesaikannya dengan baik. Dan dengan keyakinan kita kepada Allah akan membuat segala kesusahan itu sirna.

Pertajam potensi

Setiap orang pasti memiliki potensi, Seperti sebuah kata mutiara Arab, “Segala sesuatu memiliki keutamaan”. Namun tidak banyak yang mengetahui potensinya sendiri. Sekarang kita cari potensi yang kita miliki sebanyak-banyaknya, jika sudah kita temukan maka pertajam lagi agar dapat mewujudkan cita-cita dan harapan kita. Karena potensi apapun tidak akan berguna jika tidak pernah dipertajam dengan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.

Selain beberapa faktor di atas, kita juga perlu mengetahui berberapa hal yang dapat menghambat apapun yang kita tuju.


1. Malas
Malas adalah tindakan yang akan membawa kemunduran bahkan kegagalan dalam setiap apa yang kita kerjakan. Cukup jelaslah bagi kita bahwa malas adalah salah satu cara syaithan untuk menjerumuskan kita dari jalan yang lurus. Malas juga pemutus antara keberhasilan dan usaha. Setiap orang yang mengerjakan sesuatunya dengan malas pasti tidak akan berhasil. Dan malah kerugianlah yang akan didapatkannya. So, jauhilah sikap yang satu ini..!

2. Menunda-Nunda
Bukanlah ciri orang yang berhasil apabila suka menunda-nunda setiap apa yang kita kerjakan. Allah sangat mencela orang yang suka menunda-nunda untuk mengerjakan shalat tepat waktunya. Shalat adalah kegiatan yang paling pokok dalam hidup kita, jika dalam shalat saja kita suka menunda-nunda, maka pasti dalam urusan lain akan lebih kita remehkan dalam mengerjakannya. Sehingga kita harus memulai dengan selalu mengerjakan shalat kita dengan tepat waktu maka dipekerjaan lain kita akan jauh lebih disiplin.
Bukankah orang yang berangkat lebih dulu akan berada diantrian pertama? Bagaimana jika menunda untuk memulai, maka pasti kita akan tertinggal bahkan berada di antrian paling belakang. And so pasti kita telah mengalami kerugian yang besar, dan kerugian terkecil adalah terbuangnya waktu kita.

3. Maksiat
Maksiat adalah perbuatan yang akan menghancurkan kerja keras kita, karena keberhasilan tidak akan dapat kita peroleh dengan kemaksiatan. Bagaimana mungkin kita akan berhasil jika di tengah-tengah usaha kita, kita sedang bermaksiat kepada Allah?, padahal Allah lah yang akan memberikan keberhasilan kepada kita. Maka jauhilah kemaksiatan  karena hanyaakan menghancurkan kerja keras kita. (Hafidz)




0 komentar: