Menjadi
orang sukses, menjadi pahlawan atau menjadi orang besar adalah impian siapa
saja. Sah-sah saja jika kamu-kamu bermimpi demikian. Hanya saja, jangan sekedar
mimpi, tapi imbangi dengan persiapan-persiapan menunjang, kemudian lanjutkan
dengan kerja keras yang tak kenal menyerah. Dengan begitu, insya Alloh, apa
yang kita cita-citakan bisa terwujudkan.
Islam
melarang bermalas-malasan, bahkan sebaliknya, Islam memerintahkan bagi pemeluknya
untuk semangat dalam bekerja, baik bekerja untuk urusan dunia maupun urusan
akherat. Oleh karenanya Alloh memerintahkan kita untuk segera mencari kesibukan
lain apabila
kesibukan pertama sudah selesai. Sebagaimana firmanya :
“Maka apabila kamu Telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain” (QS, Alam Nasrah : 7)
Sahabat
Ibnu Mas’ud pernah mengatakan : ”Sungguh aku tidak suka melihat seorang
muslim yang pengangguran ia tidak menyibukan diri baik untuk urusan dunia
maupun urusan akherat”
Keberhasilan
dan kesuksesan bukan melalui tangan orang lain, akan tetapi melalui tangan kita
sendiri, maksudnya dengan kerja keras kita, bukan kerja keras orang lain.
Jadilah diri sendiri, jangan mengekor kepada kebesaran orang lain. Raihlah mimpimu dengan kerja nyata
bukan dengan berangan-angan belaka.
Ada beberapa
hal penting yang perlu menjadi perhatian kita agar kita menjadi orang yang
sukses, sukses dalam arti mendapatkan apa yang kita inginkan….
You are winer
Ketika seorang bayi dilahirkan ke dunia
ini, dia lahir dengan membawa atribut “pemenang” siapapun dan
bagaimanapun, ia adalah sang pemenang, demikian pula kita.
Ketahuilah ketika kita masih
berbentuk sel sperma. Saat itu, “satu juta” sel sperma siap bersaing untuk
memperebutkan satu sel telur, semuanya meluncur bersaing, mungkin ada yang
saling tendang, saling sikut, saling pukul, dan mungkin ada yang tertinggal
jauh. Hanya satu yang akhirnya layak sebagai pemenang dan iapun berhak
memahkotai sel telur. Dan akhirnya kitalah yang keluar sebagai pemenang.
Maka jangan pernah minder, takut
dengan kegagalan, malas dalam bekarja karena atribut kemenangan sudah ada pada
diri kita.
Yakinlah bahwa kita bisa…
Kelebihan dan kekurangan itu sudah
menjadi tabiat manusia, begitu juga kesuksesan dan kegagalan senantiasa akan
menghiasi bagi siapa saja yang mau berusaha. Meskipun demikian ternyata kita
adalah makluk Alloh yang paling sempurna, Alloh berfirman
“Sesungguhnya
kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (QS, At-Tiin :
4).
Allah telah menciptakan kita dalam
bentuk yang sebaik-baiknya, dan telah memberikan segala sesuatunya yang memang
cocok dan sesuai untuk kita. Sehingga kita tidak boleh menyerah tatkala mungkin
dipertengahan pekerjaan kita temukan sebuah kerikil yang tajam atau bahkan batu
yang besar. Karena kita pasti bisa melewatinya dan menyelesaikannya dengan
baik. Dan dengan keyakinan kita kepada Allah akan membuat segala kesusahan itu
sirna.
Pertajam potensi
Setiap
orang pasti memiliki potensi, Seperti sebuah kata mutiara Arab, “Segala
sesuatu memiliki keutamaan”. Namun tidak banyak yang mengetahui potensinya
sendiri. Sekarang kita cari potensi yang kita miliki sebanyak-banyaknya, jika
sudah kita temukan maka pertajam lagi agar dapat mewujudkan cita-cita dan
harapan kita. Karena potensi apapun tidak akan berguna jika tidak pernah
dipertajam dengan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh.
Selain
beberapa faktor di atas, kita juga perlu mengetahui berberapa hal yang dapat
menghambat apapun yang kita tuju.
1.
Malas
Malas
adalah tindakan yang akan membawa kemunduran bahkan kegagalan dalam setiap apa
yang kita kerjakan. Cukup jelaslah bagi kita bahwa malas adalah salah satu cara
syaithan untuk menjerumuskan kita dari jalan yang lurus. Malas juga pemutus
antara keberhasilan dan usaha. Setiap orang yang mengerjakan sesuatunya dengan
malas pasti tidak akan berhasil. Dan malah kerugianlah yang akan didapatkannya.
So, jauhilah sikap yang satu ini..!
2.
Menunda-Nunda
Bukanlah
ciri orang yang berhasil apabila suka menunda-nunda setiap apa yang kita
kerjakan. Allah sangat mencela orang yang suka menunda-nunda untuk mengerjakan
shalat tepat waktunya. Shalat adalah kegiatan yang paling pokok dalam hidup
kita, jika dalam shalat saja kita suka menunda-nunda, maka pasti dalam urusan
lain akan lebih kita remehkan dalam mengerjakannya. Sehingga kita harus memulai
dengan selalu mengerjakan shalat kita dengan tepat waktu maka dipekerjaan lain kita
akan jauh lebih disiplin.
Bukankah
orang yang berangkat lebih dulu akan berada diantrian pertama? Bagaimana jika
menunda untuk memulai, maka pasti kita akan tertinggal bahkan berada di antrian
paling belakang. And so pasti kita telah mengalami kerugian yang besar, dan
kerugian terkecil adalah terbuangnya waktu kita.
3.
Maksiat
Maksiat
adalah perbuatan yang akan menghancurkan kerja keras kita, karena keberhasilan
tidak akan dapat kita peroleh dengan kemaksiatan. Bagaimana mungkin kita akan
berhasil jika di tengah-tengah usaha kita, kita sedang bermaksiat kepada
Allah?, padahal Allah lah yang akan memberikan keberhasilan kepada kita. Maka
jauhilah kemaksiatan karena hanyaakan
menghancurkan kerja keras kita. (Hafidz)
0 komentar:
Post a Comment