Namun,
apa daya kekuatan ini di hadapan kematian, sang penghancur segala kelezatan dan
sang pemisah perkumpulan. Anggota badan menjadi lemah, kedua tangan terbentang
dan betis-betis berhimpitan.
Mata
terbelalak, kedua bibir terkatup dan kedua pipinya berubah warnanya menjadi
kekuningan, saat itulah Malaikat Maut mencabut ruhnya.
“Wahai
jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dalam keadaan ridha dan diridhai.
Masuklah kamu ke dalam golongan hamba-Ku. Dan masuklah kamu ke dalam Jannah-Ku”
(QS. Al-Fajr:27-30)
Kita
memohon kepada Alloh Ta’ala agar menjadikan ruh kita termasuk ruh yang
tenang, yang ridha dan diridhai, amin.
Wanita
yang kita ceritakan ini usianya belum genap 38 tahun. Orang yang memandikannya
bercerita, “Demi Allah, wanita ini tambah cantik dan elok. Ketika air
diguyurkan pada tubuhnya, wajahnya semakin bersinar, sehingga dada kami merasa
lapang ketika memandikannya. Tubuhnya sangat ringan dan mudah digerakkan,
sehingga mayat ini tidak menyusahkan kami.
Karena
apa yang kamimlihat begitu menyenangkan, salah seorang dari kami tidak kuasa
menahan penasarannya, lalu ia bertanya kepada anak si wanita yang telah
meninggal itu, “Wahai ananda, bagaimanakah keadaan ibumu di kala hidupnya, demi
Allah, kami meliat tanda-tanda kebaikan padanya. “ Anak tersebut memberikan
jawaban yang diharapkan, “Ibuku adalah seorang wanita yang banyak membaca
al-Qur’an.”
Kita
memohon kepada Alloh agar Dia menerima amal-amalnya, meluaskan kuburnya dan menjadikan
Jannah sebagai tempat tinggalnya.
Al-Qur’an
al-Karim itu diturunkan Alloh sebagai rahmat bagi alam semesta, di dalamnya
terkandung syari’at-syari’at agama. Jika anda ingin mengambil manfaat dari
al-Qur’an maka konsentrasikan hati ketika membaca dan mendengarkannya.
Dengarkanlah dengan baik-baik, seolah-olah Anda mendengar langsung Alloh
berbicara kepada Anda.
إِنَّ
فِى ذاَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كاَنَ لَهُ, قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ
شَهِيْدٌ.
“Sesungguhnya
dalam yang demikian itu terdapat peringatan bagi orang yang memiliki hati dan
mendengarkan dengan seksama sedangkan ia menyaksikan.” (QS. Qaf:37)
Kita
memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dan Pemilik ‘Arsy yang agung, agar Dia
menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hati kita, penawar kesedihan kita dan
menghilangkan kesusahan kita. Sesungguhnya Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu
dan Dialah yang layak mengabulkan do’a. (Sumber : Suka Duka
Menjemput Ajal Oleh Nurah binti Humaid ash-Shalimi, hlm. 124-126, dengan
sedikit diedit)
0 komentar:
Post a Comment