Thursday, 27 March 2014

Akhir Hayat Seorang Pecinta Al Quran



         
   Ini adalah kisah yang sangat menakjubkan. Ada seorang wanita yang berusia kurang dari 38 tahun. Usia ini adalah usia yang melenakan, dimana dalam benak seseorang kematian tidak akan menimpanya pada usia itu. Pada usia itu orang mukmin selamat dari kehinaan, sementara orang fajir dan orang yang suka berbuat kemaksiatan terperdaya. Ada juga yang mengatakan, usia ini adalah usia yang penuh dengan kekuatan dan keperwiraan.
            Namun, apa daya kekuatan ini di hadapan kematian, sang penghancur segala kelezatan dan sang pemisah perkumpulan. Anggota badan menjadi lemah, kedua tangan terbentang dan betis-betis berhimpitan.

            Mata terbelalak, kedua bibir terkatup dan kedua pipinya berubah warnanya menjadi kekuningan, saat itulah Malaikat Maut mencabut ruhnya.

            “Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Rabbmu dalam keadaan ridha dan diridhai. Masuklah kamu ke dalam golongan hamba-Ku. Dan masuklah kamu ke dalam Jannah-Ku” (QS. Al-Fajr:27-30)

            Kita memohon kepada Alloh Ta’ala agar menjadikan ruh kita termasuk ruh yang tenang, yang ridha dan diridhai, amin.
            Wanita yang kita ceritakan ini usianya belum genap 38 tahun. Orang yang memandikannya bercerita, “Demi Allah, wanita ini tambah cantik dan elok. Ketika air diguyurkan pada tubuhnya, wajahnya semakin bersinar, sehingga dada kami merasa lapang ketika memandikannya. Tubuhnya sangat ringan dan mudah digerakkan, sehingga mayat ini tidak menyusahkan kami.
            Karena apa yang kamimlihat begitu menyenangkan, salah seorang dari kami tidak kuasa menahan penasarannya, lalu ia bertanya kepada anak si wanita yang telah meninggal itu, “Wahai ananda, bagaimanakah keadaan ibumu di kala hidupnya, demi Allah, kami meliat tanda-tanda kebaikan padanya. “ Anak tersebut memberikan jawaban yang diharapkan, “Ibuku adalah seorang wanita yang banyak membaca al-Qur’an.”
            Kita memohon kepada Alloh agar Dia menerima amal-amalnya, meluaskan kuburnya dan menjadikan Jannah sebagai tempat tinggalnya.
            Al-Qur’an al-Karim itu diturunkan Alloh sebagai rahmat bagi alam semesta, di dalamnya terkandung syari’at-syari’at agama. Jika anda ingin mengambil manfaat dari al-Qur’an maka konsentrasikan hati ketika membaca dan mendengarkannya. Dengarkanlah dengan baik-baik, seolah-olah Anda mendengar langsung Alloh berbicara kepada Anda.

إِنَّ فِى ذاَلِكَ لَذِكْرَى لِمَنْ كاَنَ لَهُ, قَلْبٌ أَوْ أَلْقَى السَّمْعَ وَهُوَ شَهِيْدٌ.
            “Sesungguhnya dalam yang demikian itu terdapat peringatan bagi orang yang memiliki hati dan mendengarkan dengan seksama sedangkan ia menyaksikan.” (QS. Qaf:37)

            Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia dan Pemilik ‘Arsy yang agung, agar Dia menjadikan al-Qur’an sebagai penyejuk hati kita, penawar kesedihan kita dan menghilangkan kesusahan kita. Sesungguhnya Alloh Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Dialah yang layak mengabulkan do’a.  (Sumber : Suka Duka Menjemput Ajal Oleh Nurah binti Humaid ash-Shalimi, hlm. 124-126, dengan sedikit diedit)

0 komentar: