Ramadhan telah datang, bulan yang di dalamnya penuh dengan ampunan dan dilipatgandakannya pahala orang-orang yang beriman. Dan kaum muslimin berlomba-lomba dalam memperbanyak amal mereka, masjid-masjid penuh saat shalat terawih (padahal biasanya tuh satu shaf aja kagak penuh..). dan suara anak-anak ‘tadarusan’ (ngaji pake pengeras suara) terdengar hampir di setiap masjid.
Begitulah
Ramadhan, suasananya seolah-olah berubah menjadi islami. Dan ghirah (semangat)
beribadahpun melonjak naik secara drastis. Biasanya tuh baca Qur’an cuma kuat
satu muka’, pol-polan juga satu atau dua lembar per hari, tapi di bulan yang
istimewa (ramadhan) sanggup baca satu juz bahkan ada yang sampai tiga juz per
hari (waaw fantastis!!)
Ya,
begitulah istimewanya ramadhan, tak ada yang menggoda kita untuk malas-malasan,
karena sang penggoda, musuh besar kita (setan-setan) itu dibelenggu oleh Allah
Subhanahu wa ta’ala. Sehingga ringanlah tubuh kita untuk melakukan aktivitas
amal soleh. Di samping itu besarnya nilai pahala yang dilakukan di bulan ini
berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Dan amalan puasa yang kita kerjakan adalah
amalan yang diistemewakan oleh Allah sebagaimana Allah berfirman dalam hadist
Qudsi, Bahwa Rasulullah berkata Allah berfirman : “Setiap amal keturunan Adam
adalah untuknya kecuali puasa, karena itu untukKu dan Akulah yang akan
membalasnya”. (HR. Bukhari dan Muslim). Hal inilah yang membuat ghirah kita
naik hampir seratus persen.
Sssst…..Namun,
ada sebuah benda yang patut kita waspadai keberadaannya di rumah kita. Sebuah
kotak ajaib yang siap menguras amal kita satu per satu luruh dimakan oleh benda
ini, yang hampir setiap rumah memiliki benda ini. Yap! Apalagi kalau bukan
televisi. Karena TV pun lumayan cerdik untuk bisa menguras perhatian kita,
dengan menampilkan pemandangan yang berbeda, “acara-acaranya dibumbu-bumbui
supaya kelihatan islami”. Sinetronnya jadi sinetron ramadhan, iklan-iklannya
pun rata-rata suasana ramadhan, para artis merubah fashion pake busana muslim
(baca : mendadak tobat), para band laris konser dengan musik religinya.
Alhasil
kita pun menjadi gandrung ama kotak ajaib itu, mulai jam tiga petang udah
disuguhi acara-acara televisi, teman sahur katanya. Padahal jam segitu waktu
yang tepat untuk Qiyamulail, berdzikir, dan doa mustajab. Di siang hari ajang
ghibah ala tv yang disebut-sebut gosib selebriti pun gak berhenti di bulan
Ramadhan, O owww yang ini ni di gemari banyak anak cewek. Yang miris lagi, acara
gosib seperti ini seperti anjuran untuk minum obat, sehari tiga kali tayang
dengan gosib yang berbeda-beda. Padahal ghibah adalah amalan yang akan mengikis
pahala kita dan bisa-bisa puasa kita menjadi tak bernilai.
Detik
demi detik waktu puasa menjadi tak terasa karena acara TV yang full time menyedot
perhatian kita. Di sore hari menjelang buka sampai tarawih tak ketinggalan TV
ikut menemani kebanyakan rumah-rumah kaum muslimin. Yang semestinya satu juz
al-Quran dapat kita selesaikan di waktu-waktu itu. Memang memprihatinkan, yang
seharusnya puasa menjadi ajang untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya
justru waktu-waktu untuk beramal hanya terbuang sia-sia.
Sobat
fityan, kita sebagai seorang wanita muslimah tidak boleh tertipu dan ikut
tersihir oleh berbagai macam tayangan televisi, meskipun memang tidak semua
yang ditampilkannya itu buruk. Berita misalnya, jika kita tidak mengikutinya
kita akan menjadi orang yang ketinggalan informasi terkini. Oleh karenanya kita
haruslah cerdik untuk dapat memilah-milah mana yang layak kita tonton atau tidak,
yang semuanya itu diukur dengan kacamata syar’i.
Kitapun
harus berusaha agar kotak ajaib itu tidak menyala terlalu lama di rumah kita,
sebagai anggota keluarga yang baik tentunya kita harus berusaha untuk mencegah
dampak buruk dari benda tak bernyawa itu. Apalagi di bulan ramadhan bulan yang
istimewa jangan sampai kehilangan kesempatan emas untuk meraup pahala
sebanyak-banyaknya. Dan malah nantinya merugi hanya gara-gara sebuah benda
mengendalikan mata kita, yang seharusnya kitalah pengendali benda itu. Ok?
Jangan biarkan
waktu kita hilang sia-sia, dan jadikanlah ramadhan ini sebagai bulan perubahan
buat kita agar menjadi better bahkan the best. (Mbak Ika)
0 komentar:
Post a Comment