Sobat,
jujur aja deh, sebagian harta yang kita miliki masih terdapat hak saudara kita,
tetapi kadang kita masih ngerasa bahwa itu benar-benar milik kita seutuhnya.
Padahal, kalo kepengen jujur nih, harta kita terdiri dari tiga bagian saja;
yaitu makanan yang telah kita makan, pakaian yang sedang kita pakai, dan waktu
yang telah habis kita gunakan. Lalu, bagaimana kita masih saja mengklaim harta
tersebut milik kita seutuhnya, sehingga kita merasa berat untuk memberikan
sebagian saja kepada saudara kita, sebagiaaa…aja!
Kalo
sobat mau tau gimana perjuangan Rasulullah dan para shahabatnya dahulu, kita
harusnya jadi malu, malu….deh! Kita lihat bagaimana Siti Khadijah yang
menginfakkan seluruh hartanya untuk kepentingan Islam, demikian pula Abu Bakar
juga para shahabat lainnya. Gak cuma harta lo, bahkan nyawa pun siap mereka
taruhkan…(wAw, kWerenTzz…). Kalo bandingin ama kita, cuma ngeluarin 2,5 % dari
harta yang kita punya aja kepala kita udah pada cenat-cenut, hati serasa gak
rela ngelepasinnya. Dari gaya harian kita aja dah pada keliatan, buat nyenengin
temen yang pada kumpul2, beliin ‘gorengan’ buat mereka tangan kita kaya
ditahan-tahan, serasa berat, apalagi mau ngorbanin yang lain. Ya gak, sob?!
Nah,
biar fityeners dapet ‘nutrisi’ yang baik, kali ini fityan bakal ngajarin kamu
semua tentang pengorbanan, suatu tema yang sekarang banyak ditinggalkan oleh
umat Islam, entah yang masih bujangan, yang dah nikah, atau bergelar ustad pun
bisa aja jauh darinya.
Merekalah Teladan Kita
Sejarah
membuktikan bahwa jika kita mau berkorban untuk orang lain maka kita akan
mendapatkan kebaikan. Jika kita menengok ke sejarah para sahabat, ratusan
bahkan ribuan sahabat yang menjadikan diri mereka sebagai tameng dalam
menghadang semua musuh Islam. Salah satu dari para sahabat nabi yaitu sahabat
Thalhah bin Abdillah yang menjadikan tubuhnya sebagai tameng rasulullah ketika
terjadi perang uhud. Dia mengorbankan jiwanya demi melindungi rasul yang
dicintainya, walaupun Allah belum menghendaki beliau syahid di perang itu.
Jurus
Jitu Meraih Spirit Pengorbanan
Ada beberapa hal yang bisa sobat lakuin jika ingin
mendapatkan bagaimana indahnya sebuah pengorbanan. Tapi semua kudu dilakuin
dengan berurutan and lengkap. Siaaaap...??? go....
1.
Niat lurus cari ridho-Nya
Ok, semua pasti setuju kalo sebuah amal
yang diniatkan dengan niat yang salah maka hasilnya juga tidak seperti apa yang
kita harapkan. Sebagaimana dalam sebuah hadits, nabi bersabda :
إٍنَّمَا
الأَعْماَلُ بِالنِّيَّاتِ وَ إِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى (رواه البخاري و
مسلم )
“Sesungguhnya
amal-amal itu tergantung niatnya, dan setiap seseorang itu akan mendapatkan
balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya. (HR. Bukhori dan Muslim)
Contohnya
jika kita lihat banyak acara di tivi ( yang hobi nopi pasti tau...) mereka
membuat sebuah acara sosial untuk membantu orang tidak mampu akan tetapi dengan
cara menolong seorang yang butuh
bantuan. Dan yang tidak mengharap imbalan akan mendapatkan hadiah dari
sponsor acara itu. Jika sebuah pengorbanan yang tulus maka Allah akan
memberikan imbalan yang berlimpah baik di dunia and akhirat. Tapi juga tidak
jarang kalo kita lihat mereka mau menolong karena mengharap hadiahnya saja. Dan
pastinya yang gak tulus pasti akan mlongo (ih...kayak sapi bengong aja...). So
buat teenager yang pengen dapat pahala kudu ikhlas berkorbannya, jangan
berkorban karena ingin mendapatkan perhatian si doi (dosa tau....!!)
2.
Yakin Bahwa Hadiah Allah Lebih Indah
Kalo
sebuah lomba agustusan saja pasti ada hadiahnya, maka sebuah perlombaan yang
lebih besar yang ada di dunia ini pasti juga nantinya akan ada hadiah yang
diberikan kepada para pemenangnya. Jika dalam sebuah perhitungan seorang
pembisnis, jika dia memberi satu maka dia akan mendapatkan dua dalam sebuah
perdagangan. Bagaimana hal itu bisa terjadi dalam sebuah pengorbanan? Jika
dengan kita memberi seseorang sesuatu yang berharga dari apa yang kita miliki
maka dia akan merasa senang. Dan minimal dua pahala yang akan kita dapatkan,
yaitu pahala menolong orang lain juga pahala membuat orang bahagia. Sebuah
keyakinan yang harus kita bangun adalah bahwa Allah pasti akan membalas semua
perbuatan baik kita dengan berlipat-lipat dan mengganti apa yang telah kita
korbankan dengan yang lebih baik.
3.
Dunia Ini Adalah Tempat Singgah
Dunia dan berbagai macam kenikmatan
yang ada di dalamnya ini adalah sebuah kehidupan yang sangat sebentar. Dia
hanyalah sebuah tempat yang digunakan oleh Allah untuk menguji setiap
hamba-Nya. Kalo orang jawa bilang “dunyo iku ibarat wong mampir ngombe”(dunia
itu ibarat orang yang mampir minum). Sehingga diketahui mana yang kufur dan
mana yang bersyukur. Jika kita mampu bersyukur maka Allah akan menambah
kenikmatan yang dikaruniakan kepada kita akan tetapi jika kita kufur maka siksa
Allah yang menunggu kita. Sebagaimana firman-Nya :
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari
(nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs. Ibrahim : 7)
Oleh karena itu fityaner semua kudu ikhlas kalo mau
berkorban. Jangan mengharap pamrih dari orang yang telah kita tolong, karena
kita tau janji Allah lebih indah. (Huze)
0 komentar:
Post a Comment