Friday, 25 April 2014

Apa Yang Sudah Engkau Korbankan?



Sobat, jujur aja deh, sebagian harta yang kita miliki masih terdapat hak saudara kita, tetapi kadang kita masih ngerasa bahwa itu benar-benar milik kita seutuhnya. Padahal, kalo kepengen jujur nih, harta kita terdiri dari tiga bagian saja; yaitu makanan yang telah kita makan, pakaian yang sedang kita pakai, dan waktu yang telah habis kita gunakan. Lalu, bagaimana kita masih saja mengklaim harta tersebut milik kita seutuhnya, sehingga kita merasa berat untuk memberikan sebagian saja kepada saudara kita, sebagiaaa…aja! 

Kalo sobat mau tau gimana perjuangan Rasulullah dan para shahabatnya dahulu, kita harusnya jadi malu, malu….deh! Kita lihat bagaimana Siti Khadijah yang menginfakkan seluruh hartanya untuk kepentingan Islam, demikian pula Abu Bakar juga para shahabat lainnya. Gak cuma harta lo, bahkan nyawa pun siap mereka taruhkan…(wAw, kWerenTzz…). Kalo bandingin ama kita, cuma ngeluarin 2,5 % dari harta yang kita punya aja kepala kita udah pada cenat-cenut, hati serasa gak rela ngelepasinnya. Dari gaya harian kita aja dah pada keliatan, buat nyenengin temen yang pada kumpul2, beliin ‘gorengan’ buat mereka tangan kita kaya ditahan-tahan, serasa berat, apalagi mau ngorbanin yang lain. Ya gak, sob?!


Nah, biar fityeners dapet ‘nutrisi’ yang baik, kali ini fityan bakal ngajarin kamu semua tentang pengorbanan, suatu tema yang sekarang banyak ditinggalkan oleh umat Islam, entah yang masih bujangan, yang dah nikah, atau bergelar ustad pun bisa aja jauh darinya.

Merekalah Teladan Kita
Sejarah membuktikan bahwa jika kita mau berkorban untuk orang lain maka kita akan mendapatkan kebaikan. Jika kita menengok ke sejarah para sahabat, ratusan bahkan ribuan sahabat yang menjadikan diri mereka sebagai tameng dalam menghadang semua musuh Islam. Salah satu dari para sahabat nabi yaitu sahabat Thalhah bin Abdillah yang menjadikan tubuhnya sebagai tameng rasulullah ketika terjadi perang uhud. Dia mengorbankan jiwanya demi melindungi rasul yang dicintainya, walaupun Allah belum menghendaki beliau syahid di perang itu.

Jurus Jitu Meraih Spirit Pengorbanan
Ada beberapa hal yang bisa sobat lakuin jika ingin mendapatkan bagaimana indahnya sebuah pengorbanan. Tapi semua kudu dilakuin dengan berurutan and lengkap. Siaaaap...??? go....
1.       Niat lurus cari ridho-Nya
Ok, semua pasti setuju kalo sebuah amal yang diniatkan dengan niat yang salah maka hasilnya juga tidak seperti apa yang kita harapkan. Sebagaimana dalam sebuah hadits, nabi bersabda :
إٍنَّمَا الأَعْماَلُ بِالنِّيَّاتِ وَ إِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى (رواه البخاري و مسلم )
“Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya, dan setiap seseorang itu akan mendapatkan balasan sesuai dengan apa yang diniatkannya. (HR. Bukhori dan Muslim)
Contohnya jika kita lihat banyak acara di tivi ( yang hobi nopi pasti tau...) mereka membuat sebuah acara sosial untuk membantu orang tidak mampu akan tetapi dengan cara menolong seorang yang butuh  bantuan. Dan yang tidak mengharap imbalan akan mendapatkan hadiah dari sponsor acara itu. Jika sebuah pengorbanan yang tulus maka Allah akan memberikan imbalan yang berlimpah baik di dunia and akhirat. Tapi juga tidak jarang kalo kita lihat mereka mau menolong karena mengharap hadiahnya saja. Dan pastinya yang gak tulus pasti akan mlongo (ih...kayak sapi bengong aja...). So buat teenager yang pengen dapat pahala kudu ikhlas berkorbannya, jangan berkorban karena ingin mendapatkan perhatian si doi (dosa tau....!!)

2.       Yakin Bahwa Hadiah Allah Lebih Indah
Kalo sebuah lomba agustusan saja pasti ada hadiahnya, maka sebuah perlombaan yang lebih besar yang ada di dunia ini pasti juga nantinya akan ada hadiah yang diberikan kepada para pemenangnya. Jika dalam sebuah perhitungan seorang pembisnis, jika dia memberi satu maka dia akan mendapatkan dua dalam sebuah perdagangan. Bagaimana hal itu bisa terjadi dalam sebuah pengorbanan? Jika dengan kita memberi seseorang sesuatu yang berharga dari apa yang kita miliki maka dia akan merasa senang. Dan minimal dua pahala yang akan kita dapatkan, yaitu pahala menolong orang lain juga pahala membuat orang bahagia. Sebuah keyakinan yang harus kita bangun adalah bahwa Allah pasti akan membalas semua perbuatan baik kita dengan berlipat-lipat dan mengganti apa yang telah kita korbankan dengan yang lebih baik.

3.       Dunia Ini Adalah Tempat Singgah
Dunia dan berbagai macam kenikmatan yang ada di dalamnya ini adalah sebuah kehidupan yang sangat sebentar. Dia hanyalah sebuah tempat yang digunakan oleh Allah untuk menguji setiap hamba-Nya. Kalo orang jawa bilang “dunyo iku ibarat wong mampir ngombe”(dunia itu ibarat orang yang mampir minum). Sehingga diketahui mana yang kufur dan mana yang bersyukur. Jika kita mampu bersyukur maka Allah akan menambah kenikmatan yang dikaruniakan kepada kita akan tetapi jika kita kufur maka siksa Allah yang menunggu kita. Sebagaimana firman-Nya :

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".(Qs. Ibrahim : 7)

Oleh karena itu fityaner semua kudu ikhlas kalo mau berkorban. Jangan mengharap pamrih dari orang yang telah kita tolong, karena kita tau janji Allah lebih indah. (Huze)

0 komentar: