Spirit atau
Semangat dalam hidup haruslah ada dalam diri setiap muslim or muslimah, dan
yang terpenting sekaligus dibolehkan adalah semangat dalam kebaikan. Selain itu
dalam hidup ini kita kudu berlomba-lomba dalam menjalankan kebaikan, dan
tentunya hal ini juga berlaku bagi para wanita. Karena dalam Islam tak ada
perbedaan antara lelaki dan wanita dalam mengharapkan pahala dari Allah,
kedua-duanya akan diberi ganjaran yang sesuai dengan apa yang telah mereka
kerjakan.
Sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka Sesungguhnya akan
kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan kami beri
balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS: An Nahl:97)
Begitulah Islam memuliakan kaum
wanita dalam hal ibadah, terlebih lagi dalam hal menuntut ilmu Islam tidak
membatasi wanita seperti apa yang telah dilakukan oleh orang-orang jahiliyah
dahulu, jangankan belajar, untuk bisa hidup saja tidak diberi kesempatan di
jazirah Arab pada masa jahiliyah. Kalau di Indonesia di era penjajahan dulu
terkenal tokoh wanita yang disebut-sebut sebagi pejuang emansipasi, Kartini yang
memperjuangkan hak kaum wanita yang oleh penjajah kala itu begitu dilecehkan,
tanpa diperbolehkan untuk mengikuti pendidikan formal, namun bersi kerasnya
Kartini dapat mengeluarkan wanita dari
kebodohan di masa itu. Jauh hari sebelum Kartini berjuang keras, sesungguhnya
Islam agama yang sempurna ini telah membebaskan wanita dari diskriminasi dan
kebodohan.
Islam tidak membedakan antara
lelaki maupun perempuan dalam hal menuntut ilmu, Allah berfirman:
“Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.( QS: Al Mujadilah:
11)
Ayat di atas berlaku umum bahwa
Allah akan meninggikan derajat dari orang-orang yang berilmu. Oleh karena itu
dengan dimudahkannya kita di masa sekarang ini untuk memperoleh ilmu maka seyogyanya
kita tidak bermalas-malasan untuk belajar, agar menjadi orang yang berilmu. Dan
yang perlu diketahui bahwa yang terpenting dari ilmu yang mesti kita ketahui
dan fahami adalah ilmu syariat. Sedangkan ilmu dunia adalah mubah alias
boleh-boleh saja untuk kita ketahui.
Walaupun lemahnya pemahaman Islam di
masa ini yang menjadikan minimnya kualitas pendidikan di bangku-bangku sekolah
yang menomor duakan pelajaran agama. Kita tak boleh menyerah dan harus terus
bersemangat untuk mencarinya di majelis-majelis ta’lim yang dapat membawa kita
ke pemahaman yang lurus, atau di buku-buku agama yang bermanhaj lurus yang
dapat kita beli di toko-toko buku. Dan kita perlu mencontoh bagaimana para Sahabiyah Radiallahu anhuma dalam semangatnya menuntut
ilmu. Sampai-sampai Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
“Sebaik-baik wanita adalah wanita
Anshar, mereka tidak malu mempelajari dan memperdalam pemahaman tentang agama.”
(HR. Abdur Raazaq)
Ya, wanita Anshar memang terkenal
dengan semangatnya dalam menanyakan persoalan-persoalan kepada Rasulullah
Salallahualaihi wasalam, dan yang paling terkenal dikalangan mereka adalah Asma
binti Yazid Assakan karena keingin tahuannya tentang din sampailah kepada kita
tentang bagaiman cara membersihkan diri setelah haid. Adalagi yang perlu kita
jadikan motivasi, bagaimana ibunda kita ummul mukminin Aisyah Radialllhu Anha
adalah wanita yang paling banyak hafalan hadistnya. Beliau adalah salah satu
dari tujuh orang yang banyak meriwayatkan hadist yang jumlahnya mencapai 2110
hadist. Subhanallah….
Sekarang sudah saatnya kita untuk
lebih mengutamakan ilmu syar’i sebagai ilmu kita pelajari karena dengannya
bekal dunia dan akhirat akan kita capai. Mudah-mudahan Allah memudahkan jalan
kita agar bisa memahami ilmu syar’i. amiin…..(Zahidah)
0 komentar:
Post a Comment