Tuesday, 25 March 2014

Tegar Mesti Badai Menerpa



Zaman terus berkembang dan perubahan terjadi dimana-mana, hiruk pikuk kehidupan datang dan silih berganti. Berbagai macam keadaan dan tragedi tergambarkan di bumi yang kita pijak ini. Namun gak semua lho keadaan bisa dilewati dengan baik oleh penghuninya yaitu makhluk yang sempurna, sapa lagi kalo bukan  “manusia”. Terkhusus bagi wanita.. ya wanita muslimah tentunya… cobaan akan terus  menerpa bak badai yang menghempas samudra.
Cobaan yang melanda kaum hawa ini berfariasi tentunya, ada yang diuji dari kesusahan (biasanya sih pailit or gak punya uang buat biaya hidup)  atau kesedihan (ditinggal orang yang dicintai). Bagi yang baru mau menjalankan syariatpun (berjilbab rapi contohnya) takkan terelak dari ujian, yang paling ringan saja menjadi pusat perhatian. Memang begitulah sunnatullahnya… kita akan selalu diuji oleh Allah dan semua itu tak lain adalah syarat agar kita bisa masuk ke dalam syurgaNya.
Allah berfirman:

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, Sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (Al-Baqoroh : 21)

            Girls, Allah tidak akan memasukkan kita ke dalam syurga sebelum kita diuji kaya’ orang-orang terdahulu. Coba kita ingat bagaimana Sumayah ibunda dari Amar bin Yasir yang sampai ditusuk kemaluannya dengan besi yang panas karena mempertahankan keimanannya. Ada lagi Naila istri dari khalifah ke empat Utsman bin Affan ketika itu ia dinikahi saat berumur 18 th dan sementara suaminya sudah 80 tahunan, Naila begitu mencintai suaminya karena Allah, sampai suaminya dikepung oleh orang-orang munafik saat sedang membaca Al -Quran. Apa yang terjadi pada Naila saat itu?.. jemarinya yang halus terkena tebasan pedang hingga putus karena melindungi suaminya.

      
      Masih banyak lagi contoh beratnya cobaan yang didapati oleh wanita terdahulu demi memperjuangkan islam. Dan kondisi kesempitan ekonomipun juga pernah dialami oleh mereka. Kita simak kisahnya Fatimah putri Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wasallam yang selalu membuat roti hingga telapak tangannya luka kerena menggiling adonan. Melihat kondisinya yang demikian Ali bin Abi Thalib suaminya sampai menyuruhnya menemui Rasulullah untuk meminta salah satu budak agar bisa meringankan pekerjaannya, padahal saat itu sedang banyak tawanan hasil dari peperangan. Namun Rasulullah tidak memberikannya dan memberikan beberapa dzikir sebelum tidur dan menjanjikan pahala syurga jika mereka mau mengamalkannya.

            Begitulah wanita-wanita terdahulu pun diuji oleh Allah. So, kita harus selalu mengingat betapa mereka tetap beriman kepada Allah sampai akhir hayat mereka, mereka tetap bersyukur, bahkan tak pernah mengeluh. Yang harus kita lakukan saat mengalami kesulita adalah bersabar dengan tidak mengeluh karena dalam sabar ada pertolongan dari Allah, Allah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS Al Baqarah : 153)

Dan kita juga harus tetap menjaga ketaatan kepada Allah, bahkan lebih ditingkatkan lagi. Berpalingnya kita dari ketaatan dengan melakukan kemaksiatan -biasanya anak muda selalu ngabisin waktunya untuk ‘dugem’ kalau lagi banyak masalah-, justru  malah semakin menambah kesulitan yang kita alami.
Di samping itu kitapun dituntut untuk berusaha  menyelesaikan setiap problem yang kita hadapi, jangan malah menghindarinya jika ini terkait dengan masalah sesama muslim lho.. ( biasanya cewe suka diem-dieman). Dan yang terpenting bertawakal kepada Allah, karena Allahlah sebaik baik pemberi pertolongan..
Ok, semoga kita semua bisa menjadi musimah yang tegar dalam menghadapi cobaan. Dengan mengingat lebih susahnya orang-orang terdahulu dalam mempertahankan diennya. Kalo kita sekarang udah mudah menjadi muslim, bahkan sejak lahirpun muslim, tinggal kita mau jadi muslim yang baik atau tidak itu terserah pada kita. Mudah kan?.. So, jangan takut lagi atau malah sampai putus asa. karena pertolongan Allah itu sangatlah dekat….(Zahidah)

0 komentar: