Monday, 24 March 2014

Pernak Pernik Cinta



Tema yang tak lekang oleh waktu, yang selalu saja disuka oleh siapapun dan kapan pun. Cinta yang membuat dada bergetar karena jantung memompa darah lebih cepat dari biasanya. Cinta yang membuat dunia serasa penuh warna, bahkan tak jelas lagi antara maya dan nyata. Ya…cinta selalu saja asyik untuk dibicarakan.

            Sobat fityan, banyak orang mengatakan “love is beauty” (cinta itu indah), Saking indahnya, banyak temen-temen kita yang terjerat ke dalam kubangan lumpur cinta. Liat aja deh gimana temen kamu melakukan
PDKT2 kepada sang permaisuri. Seribu satu juruspun sudah dipersiapkan untuk meluluhkan hati ‘sang pujaan hati’. Bagai seorang pujangga, kata-kata palsu yang ia kemas dengan atas nama cinta sudah siap diobral kemana-mana, walau ia sudah punya segudang pacar. Bila sudah begini ni, banyak gadis hatinya terluka bila ternyata dirinya diduakan. katanya sih hati ini bagaikan ditusuk duri, sakit…sakit,  pokoke gitulah katanya. Duh…ternyata cinta buat kita pusing ya! 

Yupz friend….ternyata jebakan cinta ntu banyak macamnya ya; Mulai dari wajah manis menawan hingga rayuan maut dari mulut berbisa (emang kobra!). Jebakan cinta bisa juga dalam bentuk materi, kasih sayang semu berbungkus nafsu. Karena cinta pula banyak orang terjerembab dalam duka yang tiada berpenghujung, melalaikan untuk apa ia diciptakan hingga ingkar kepada Alloh, Dzat yang seharusnya menjadi labuhan dan tambatan akhir dari setiap jengkal cinta. Kalo udah gini, duh…ancur umat!

KISAH MENGHARUKAN…TAPI KOK?
            Atas nama cinta seseorang berani berkorban, bukan hanya harta tapi bahkan nyawa dan kehormatan, seperti yang pernah terjadi di sebuah taman kota metropolitan, terlihat beberapa petugas kesehatan begitu sibuk memberi pertolongan kepada sepasang muda-mudi yang terperangkap di dalam sebuah rel kereta api di kota tersebut. Naas bagi pasangan dua sejoli itu, malaikat maut telah mencabut nyawa mereka dalam keadaan yang sungguh tragis dan memilukan. Keduanya nekat bunuh diri dengan menutup rel kereta api, mereka mengikat diri di rel tersebut. Akibatnya mereka mati dalam keadaan berpelukan dan saling berciuman, dengan kondisi tubuh hancur terlindas kereta api. Aparat berwenang sukar memisahkan kedua jasad itu. Memang terlihat mengharukan…

Di dalam rel kereta tersebut ditemukan selembar kertas yang telah mereka tanda tangani. “tolong jangan pisahkan mayat kami dan terus dikebumikan untuk membuktikan cinta abadi kami sehidup semati.” Itulah tulisan yang tertera di kertas itu. Di bagian akhir surat tercatat bahwa mereka melakukan ini demi menyelamatkan cinta ‘sejati’ yang ‘suci’ ini karena orang tua mereka tidak merestui hubungan mereka. Astaghfirullah!

CINTA, HARUSKAH DISALAHKAN?
Sobat, cinta merupakan fitroh yang dianugerahkan oleh Alloh kepada semua manusia, sehingga tidak ada salahnya tatkala seorang muslim dan muslimah saling mencintai di antara mereka, bahkan kecintaan tersebut tidak sebatas hubungan manusiawi, akan tetapi diperindah juga bagi manusia kecintaanya terhadap harta kekayaan dan anak, hal ini telah ditegaskan oleh Alloh dalam Al-Qur’an. Alloh berfirman :

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, Yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)” (QS, Ali Imron : 14)

Hanya saja, Islam telah mengatur secara proprosional tentang urusan cinta mencinta ini, Islam telah menyediakan penyaluran untuk itu melalui lembaga pernikahan, dimana sepasang manusia diberikan kebebasan untuk bercinta. Seorang laki-laki menjadi seorang suami dan seorang perempuan menjadi seorang isteri. Hal ini menjadi sebuah tuntunan dalam menjalankan agama, bahwa ketika hamba Alloh jatuh cinta hanya pernikahanlah solusinya. Karena tidak ada hal yang dapat menenteramkan hati bagi seorang kekasih yang merindukan kekasihnya, kecuali bisa bersamanya setiap saat. Kebersamaan tersebut bisa terwujud, bila sudah diikat oleh tali pernikahan, sehingga tentramlah hati. Sebagaimana janji Alloh dalam firmanya :

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS, Ar-Ruum : 21)

BINGKAI CINTA
            Cinta bukanlah sesuatu yang kotor, karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya; Ada bingkai yang suci dan halal, ada pula bingkai yang kotor dan haram. Bila bingkainya sesuai syariat, maka cinta itu halal. Namun apabila bingkainya pacaran, perselingkuhan dan perzinahan maka cinta itu terlarang.

            Cinta yang hakiki adalah cinta bukan hanya bertolak ukur dari materi dan rupa, akan tetapi cinta yang dibangun atas ridho ilahi. Oleh karenanya apabila seseorang itu cintanya jujur dan benar, maka ia tidak akan mungkin membingkainya dengan bingkai yang dilarang dalam syariat. Betapa banyak wanita terluka, tertipu, patah hati bahkan sampai putus harapan hidup disebabkan karena cinta yang tidak dibingkai dengan bingkai yang syar’i dan halal. Ibnu Qoyyim menjelaskan bahwa jenis cinta kepada wanita ada tiga macam.

Pertama, mencintai wanita untuk mendekatkan diri kepada Alloh. Contohnya yaitu cinta seorang suami kepada isterinya. Cinta seperti ini adalah cinta yang bermanfaat. Karena akan mendorong seseorang tersebut untuk melaksanakan syariat, yaitu menikah. Karena dengan menikah seseorang dapat terjaga dari lawan jenisnya.
Kedua, yaitu cinta yang dapat mendatangkan murka Alloh dan dapat menjauhkan dari rahmatnya. Orang yang memiliki cinta jenis ini adalah para pencinta yang sampai melanggar rambu-rambu yang telah ditetapkan oleh Alloh. Salah satu bentuk terparahnya adalah dengan terjerumusnya seseorang kepada zina yang telah diharamkan Alloh.
Ketiga, adalah cinta yang mubah. Cinta ini terjadi karena tidak ada unsur kesengajaan, sebagaimana mencintai bayangan seorang wanita yang memiliki paras cantik. Tanpa sengaja dia melihat wanita itu lalu jatuh cinta. Dan cintanya itu tidak sampai menyebabkan dia berbuat maksiat.

Sobat, urusan cinta mencinta kaitannya erat sekali dengan masa depan, jangan sampai salah dalam mencintai dan terjebak kepada perbuatan dosa atas nama cinta. Saudaraku!! Bingkailah cintamu dengan bingkai syar’i dan halal, yaitu dengan pernikahan. Namun apabila belum siap, karena masih sekolah, kuliah atau belum punya pekerjaan tetap maka tahanlah hawa nafsumu dan berpuasalah insya Alloh itu dapat menjadi wija’ (benteng) dari perbuatan dosa. 

Ridho dan rahmat Alloh ada pada hambanya yang taat kepadanya dan sebaliknya murka dan adzab Alloh akan diberikan kepada orang yang melanggar laranganya. Allohu
A’lam (M. Hafidz)

0 komentar: