Monday, 24 March 2014

Yang Syar'i Bikin Alergi



           
“Yang Syar’i’ Bikin Alergi!” begitulah tema kajian utama kita kali ini. Ups…para pembaca pada penasaran ya?? Maksudnya Apa ya? “Yang syari bikin alergi” Apa ketika kita mengamalkan syari’at membuat sekujur badan gatal-gatal sebagaimana yang kita ketahui dampak dari alergi? Masih Penasaran juga? Obati rasa penasaranmu dengan membaca penjelasan di bawah ini…

Apa Itu Syari’at?
Sobat!! Sebelum kita membahas judul di atas, terlebih dahulu kita kudu tahu nih apa sih syari’at itu? Syariat adalah apa-apa yang telah Alloh turunkan kepada hambanya yang berupa ’manhaj’ (aturan dan jalan hidup) agar hambanya berjalan sesuai dengan aturan tersebut, baik yang terkait tentang permasalahan keyakinan, ibadah, akhlak dan muamalah(interaksi sosial). Misalnya nih amalan sholat, sedekah, jilbab-an, baca qur’an, de el el. Nah ini semua adalah syariat, karena yang memerintahkan adalah Alloh yang menciptakan kita, makanya yang ngelakuin dapet pahala. Tapi kalo sobat ngarang-ngarang amalan lalu diyakini sebagai syari’at yang dapat datengin pahala, padahal Alloh nggak nyuruh, yang seperti ini baru kita hindari. Karena di samping capek, juga dapet dosa. Gak enak khan... 

Alergi Syari’at, Kok Bisa?
Hari ini kita berada pada kondisi kehidupan yang jauh dari masa nubuwah (kenabian), secara hitungan saja masa tersebut kurang lebih sudah berlalu 14 abad (1400 Th) yang lalu dari kita, sebuah masa dalam bimbing wahyu ilahi, masa keemasan, dimana pemimpinnya adalah sebaik-baik manusia, dan para sahabatnya pun orang-orang pilihan.
            Adapun kondisi kita hari ini, dimana Al-Qur’an dan As-Sunnah tidak lagi dijadikan sebagai pedoman, Rasulululloh bukan lagi sebagai suri tauladan, sungguh kondisi yang amat buruk dan memprihatinkan. Apakah ini menandakan sudah dekatnya hari kiamat?? Jangan salah lho,karena Rosululloh telah mengisyaratkan bahwa di antara dekatnya hari kiamat ialah dengan diangkatnya ilmu dan menyebarnya kebodohan di atas muka bumi. Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda :
 اِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ اَنْ يرفع العِلْمُ وَ اَنْ يَظْهَرَ الجَهْلُ 
            Sesungguhnya di antara tanda dekatnya hari kiamat adalah sedikitnya ilmu dan tersebarnya kebodohan”.(HR, Imam At-Tirmidzi)

            Masya Alloh…hadits di atas benar-benar up to date, sangat sesuai dengan kondisi pada zaman sekarang. Tidakkah kita bisa menyaksikan bagaimana tatkala kebodohan telah menyebar dimana-mana? Ditambah lagi dengan ghiroh (semangat) kaum muslimin yang lemah untuk mempelajari agamanya sendiri. Hal inilah yang menjadi penyebab utama banyaknya kaum muslimin yang pada alergi dengan syari’at Islam.
            Alergi disini maksudnya ialah “ogah-ogahan” untuk mengikutinya. Menurutnya, tatkala sedang nyemplung(masuk) ke dalam syari’at, banyak aktifitas yang kagak boleh dilakukan, hidup terasa sumpek dan kuper, maka tidak jarang kita menemukan orang-orang yang mengatakan “Jangan alim-alim amat! Nanti menyusahkan or memberatkan”
Sobat muda!! Sesungguhnya seorang muslim akan senantiasa berada di dalam kebaikan tatkala dirinya mengindahkan dua hal pokok dalam Islam, Apa saja itu? Ya, dua pokok tersebut ialah : Menjalankan perintah Alloh dan menjauhi laranganNya.
Tatkala seseorang berat dalam melaksanakan syariat Islam, seperti shalat ogah-ogahan, haji ugal-ugalan, puasa males, sedekah takut uang jajannya habis, berjilbab syar’i bikin gerah dan ga’ gaul gitu loh…Maka hal inilah yang  menunjukkan bahwa hawa nafsunya telah mengalahkan keimanan yang ada pada dirinya, hawa nafsu lebih dituruti ketimbang Alloh dan RosulNya. Padahal Alloh telah memberikan kabar kesudahan yang amat buruk bagi orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya. Alloh Ta’ala berfirman:

            Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?” (QS, Al-Jatsiah : 23)

            Tapi bagi siapa yang mau bersabar untuk mengindahkan perintah Alloh, dan berusaha semaksimal mungkin untuk menahan diri dari hawa nafsu perusak, maka tempat kembali mereka adalah surga yang penuh dengan kenikmatan nan abadi, sebagaimana Alloh berfirman :

            Adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, Maka Sesungguhnya syurgalah tempat tinggal(nya)”. (QS, An-Naji’at : 40-41)

Nikmati Ujian, Kualitas Kita Dapatkan!
            Sobat muda!! Untuk tetap berada di atas ketaatan kepada Alloh memang butuh kesungguhan, dan kesabaran, dan yang tak kalah pentingnya, ia harus siap dengan ujian yang akan menghadang, karena ujian dan ketatan ibarat dua mata uanag yang tidak dapat dipisahkan, semakin besar ketatan seseorang maka semakin besar pula ujiannya, karena memang jalan ketaatan dihiasi dengan hal-hal yang tidak kita sukai dan berat; Misalnya dalam kondisi lelah, ngantuk, dingin dan capek ketika terdengan seruan adzan kita dituntut untuk mendatanginya, harus berpuasa di bulan ramadhan selama satu bulan penuh, harus rela mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki untuk bersedekah, bagi wanita aurat harus senantiasa tertutup, dan masih banyak amalan-amalan yang lainya.
            Lain halnya dengan maksiat dan dosa dihiasi dengan segala hal yang indah dan menyenangkan. Dalam hal ini Rosululloh telah bersabda :                    
               
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ حُجِبَتْ النَّارُ بِالشَّهَوَاتِ وَحُجِبَتْ الْجَنَّةُ بِالْمَكَارِهِ
            “Dari Abu Hurairoh, bahwasanya Rosululloh bersabda :’Neraka tertutupi dengan hal-hal yang menyenagkan sedangkan surga tertutupi dengan hal-hal yang susah dan dibenci”. (HR, Bukhari)

            Sesungguhnya Alloh telah memberikan wewenang bagi hambanya untuk memilih jalan hidupnya didunia, sekaligus hal tersebut sebagai bekal dan persiapan di negeri akherat yang kekal nan abadi, diberikan pilihan kepadanya untuk memilih satu dari dua jalan, yaitu jalan kebenaran dan keburukan, dalam hal ini Alloh berfirman :

            Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (QS, Al-Balad : 10)

            Kedua jalan tersebut telah disiapkan balasanya oleh Alloh, bagi mereka yang memilih jalan kebaikan, maka akan Alloh balasan kebaikan mereka di dunia dan di akherat. Di dunia mereka akan diberikan ketenangan hidup dan di akherat akan dimasukkan ke dalam syurga yang penuh dengan kenikmatan, Alloh Ta’ala berfirman,

             Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan”. (QS, An-Nahl : 97)

            Adapun apabila seseorang memilih jalan yang kedua, yaitu jalan keburukan, maka hal tersebutpun akan diberikan balasannya di dunia maupun di akherat, sebagaimana hal ini telah disebutkan oleh Alloh di dalam firmanNya :
             Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta" berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam Keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, Maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".(QS, Toha : 124-126)

            Malang nian…keadaan mereka, demikian itulah yang akan terjadi di akhirat nanti, yaitu siapa saja di antara mereka lupa kepada Alloh ketika hidup di dunia, mereka lalai dan tidak taat kepada perintah-Nya. Apakah kita akan seperti mereka?

Syari’at Itu Menjaga Fitrah
            Syariat Alloh dibuat adalah sebagai penjaggan terhadap fitrah manusia agar dirinya tetap menjadi makhluk yang mulia di antara makhluk Alloh di atas muka bumi. Tapi bukan untuk memberatkan, terhadap larangan Alloh, misalnya. Hikmah dibalik hal tersebut sangatlah besar. Tatkala Islam melarang berpacaran misalnya, hal tersebut adalah sebagai bentuk penjagaan dari perbuatan zina. Cobalah kamu perhatikan betapa banyak orang yang meremehkan permasalahan ini maka menyebabkan banyaknya pula perzinahan yang terjadi. Islam melarang minum-minuman keras, tatkala seseorang melanggar dengan meminum barang haram tersebut akal sehatnya akan hilang lalu ia tidak sadar melakukan perbuatan apa saja bahkan sampai pada perbuatan yang menjijikan dan kotor, apakah hal tersebut tidak memalukan?
            Islam memerintahkan bagi wanita muslimah untuk menutup keindahan tubuhnya dengan jilbab yang syar’i. Sungguh dibalik itu agar terjaga dari niat jahat laki-laki yang di dalam hatinya terdapat penyakit. Dan masih banyak contoh-contoh yang lainnya yang menunjukkan bahwa syariat dijadikan oleh Alloh bukan untuk memberatkan hambanya akan tetapi itu semua adalah sebagai jalan bagi Alloh untuk menjaga agar manusia tetap berada di atas fitrah kemanusiaannya.
            Sobat muslim!! Marilah kita sadar akan keterpurukan ini,  kita hanyalah hamba yang lemah. Sampai kapan kelalaian kita akan kewajiban dan tanggung jawab ini? Dan sampai kapan pula kita akan mengotori hati dan diri dengan dosa dan maksiat??? (M. Hafidz)






                           

0 komentar: