Monday, 24 March 2014

Karena Engkau Begitu Istimewa



Terinjak, tertindas, dan teraniyaya! Itulah yang dialami oleh kaum wanita di zaman Jahiliah terdahulu. Itu lho zaman sebelum datangnya cahaya Islam, waktu itu wanita tak ubahnya seperti sandal atau keset yang terletak di bawah kaki, memang ngiris dengernya. Apalagi kalau kita mau membuka sejarah, kehidupan wanita pada masa itu sangatlah mengenaskan, bagaimana orang-orang Yunani menganggap bahwa wanita adalah kotoran dan hasil perbuatan syetan, orang-orang Romawi selalu menyiksa dan menyakiti wanita, Lebih tak punya hak lagi wanita di mata Orang-orang Yahudi yang memperlakukan wanita seperti barang warisan yang dapat diwariskan kepada keluarganya jika sang suami telah meninggal. 

Lembah kehinaan itulah tempatnya wanita pada masa itu, bahkan bangsa Arab Jahiliyah sendiripun memperlakukan wanita seperti
barang atau budak. Jika seorang istri melahirkan anak perempuan maka sang suami akan mengambilnya lalu mengubur bayi itu dalam keadaan hidup, tanpa memperdulikan jerit tangis sang anak. Itulah sebagaimana yang Allah kisahkan tentang mereka :

                Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa Apakah Dia dibunuh. (At-Takwir : 8-9)
Karena kebenciannya akan wanita, maka seorang ayah akan marah besar jika mendengar anaknya yang lahir perempuan. Bahkan mukanya akan merah padam, dunia terasa sempit dan pandangannya menjadi gelap. Tentang ini Allah menggambarkan dalam kitab-Nya:

                Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan Dia sangat marah. Ia Menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, Alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu”. (QS. An Nahl : 58-59)
Itulah nasib wanita pada saat itu, menyedihkan memang. Tapi ternyata wanita sekarang jauh lebih tragis keadaannya!, uhh serem ya..
Kalau sekarang memang jarang terdengar ditelinga kita penyiksaan terhadap kaum wanita, kalaulah ada jumlahnya hanya sedikit. Dulu wanita dijadikan alas kaki, sekarang wanita bak mahkota, dimanjakan, di elu-elukan, dijadikan slogan dimana-mana, hampir seluruh penjuru dunia menampilkan pesona keindahan wanita. Kontes ‘ratu-ratuan’ pun menjadi ajang yang banyak digemari, pintar,  cantik dan berwawasan, itulah logonya. Berjalan meliuk-liuk, berpakaian tidak syar’i, dan berhias untuk disaksikan kepada seluruh lelaki di penjuru dunia. Padahal mengenai ini rasulullah pernah bersabda :
صِنْفَانِ مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلَاتٌ مَائِلَاتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لَا يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلَا يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا

Dua jenis manusia penghuni neraka yang tidak pernah aku lihat: (Pertama) orang-orang yang memiliki cemeti bagaikan ekor sapi yang senantiasa mereka gunakan untuk mencambuk orang. (kedua), para wanita yang berbusana akan tetapi telanjang (karena berpakaian ketat) yang menyimpang dari norma agama dan kesusilaan dan mengajak wanita lain meniru dirinya, dandanan rambut mereka bagaikan punuk onta (sanggul) yang bergerak kekanan dan kekiri. Mereka tidak masuk syurga dan tidak pula dapat mencium aroma wanginya, sesungguhnya aroma wanginya dapat tercium dari jarak sekian dan sekian” (HR, Muslim) 

Disinilah letak tragisnya, banyaknya wanita yang tidak mengetahui bahwa Islam memiliki aturan yang lengkap untuk dirinya. Islam meletakkan wanita dalam kedudukan yang mulia, tidak merendahkannya dan tidak membebaskannya begitu saja. Islam mengangkat hak wanita, namun bukan kesetaraan gender yang banyak diobral kaum liberal. Islam menjaga kehormatan wanita dengan disyariatkannya jilbab, melindungi wanita dengan diutamakannya untuk berada di rumahnya, menjauhkannya dari kekejian lelaki yang berpenyakit hatinya dengan larangan berkhalwat serta ikhtilat.
Allah mengistimewakan wanita dengan memberikan pahala berupa surga bagi orang tua yang mampu mendidik kaum yang lembut ini dengan sebaik-baiknya. Rasulullah Sholallohu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنِ ابْتُلِيَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَيْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنْ النَّارِ

Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, lalu ia memperlakukannya dengan baik maka kelak mereka akan menjadi dinding dari (sengatan) api neraka.”(HR. Muslim)
Allah memberikan kedudukan yang sama antara lelaki dan perempuan dalam hal pahala dan kedudukan mereka disisi Allah, Allah berfirman:

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An Nahl: 97)
Saudariku, sesungguhnya Allah telah memuliakan kita, maka sungguh tak patut kalau kita masih malas beribadah kepada-Nya atau malu untuk mengenakan busana Islami. Allah juga telah melindungi kehormatan kita, maka alangkah bodohnya apabila kita tidak bisa menjaga kehormatan sendiri. Dan Allah telah mengistimewakan kita dengan ganjaran surga bagi orang tua kita yang mampu mendidik kita dengan baik, maka tidak layak jika kita menghilangkan keistimewaan itu dengan prilaku kita yang di luar batas syari’at. Ukhti, karena kau begitu istimewa… (By: Zahidah)

0 komentar: