Monday, 24 March 2014

Sehat Dengan Berjilbab


Fenomena Tersingkapnya Keajaiban Jilbab Pada Abad Modern
Sebagai seorang Muslimah yang baik, hendaklah dirimu meyakini dalam hati bahwa apa saja yang Alloh syariatkan kepadamu -baik itu berupa perintah maupun larangan -semuanya bernilai kebaikan dan memiliki hikmah yang besar, baik dirimu mengetahui ataupun tidak.  Hendaklah keyakinan ini kita tancapkan ke dalam lubuk hati yang terdalam, karena sering kali kita temukan hikmah dari syariat-syariat yang Alloh tetapkan kepada umat Islam baru diketahui dan terungkap (justeru) ketika manusia-manusia durjana banyak yang menghujat syari’at-Nya.


Sahabat Muslimah
Salah satu anugerah yang Alloh berikan kepada kita yang hidup pada abad modern ini adalah fenomena tersingkapnya rahasia disyariatkannya jilbab dalam Islam.
Dengan disyariatkannya jilbab bagi wanita Muslimah, Alloh telah menyingkapkan segudang rahasia dan mukjizat yang berhasil diungkap melalui para ahli medis.  Ini adalah suatu kabar gembira bagi orang-orang beriman (khususnya wanita Muslimah) akan keajaiban syariat Alloh ini. Bagi yang sudah mengenakan pakaian kehormatan Muslimah ini, maka al-Fityan mengucapkan alhamdulillah wa syukurilah...Bagi yang belum mengenakan pakaian jilbab, maka mudah-mudahan fenomena di bawah ini akan membantumu untuk membulatkan tekad agar segera berjilbab:


JILBAB MENCEGAH PENYAKIT KANKER
            Sebagaimana diketahui, di antara bahaya menyingkap kulit wanita adalah kanker. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kanker kulit biasanya menyerang bagian kulit yang sering terkena matahari seperti wajah, tangan, dan kaki. Kanker ini lebih banyak menyerang mereka yang berkulit putih, sebab kulit mereka lebih mudah terbakar oleh matahari. Perusakan sel-sel kulit terjadi akibat tertimbunnya sinar-sinar UV yang dipancarkan oleh matahari.

            Sinar matahari juga mengandung gelombang elektromagnet yang merupakan faktor utama penyebab kanker. Karenanya, salah satu cara mencegahnya ialah dengan mengenakan penutup muka agar tidak terkena sinar matahari langsung, terutama bagi wanita. Karena banyak bukti menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh tak mampu menghancurkan sel-sel kanker yang telah terbentuk.

Kanker tidaklah membedakan antara pria dan wanita, akan tetapi wanita lebih beresiko dan lebih mudah terserang kanker kulit. Ini disebabkan adanya perbedaan besar pada susunan kulit antara pria dan wanita. Kulit laki-laki lebih banyak mengandung kromatin dibandingkan wanita. Demikian pula daya tahan tubuh wanita lebih rendah dibanding laki-laki, karena harus terbagi antara dia dengan janinnya, di samping jumlah sel darah putih yang merupakan juga lebih sedikit pada wanita.

            Di samping itu, berbagai penelitian modern menunjukkan bahwa sebagian besar wanita yang terserang kanker kulit, memiliki perilaku tertentu yang memperbesar resiko mereka terkena kanker, seperti merokok dan berjemur di bawah sinar matahari. Caryn Emoneez, kepala lembaga penelitian Dana Farber Institute yang berlokasi di Boston-AS mengatakan,

            ”Terjadinya mutasi genetik merupakan 5-10% penyebab kanker. Tapi di saat yang sama, faktor perilaku justru merupakan 70-80% penyebab kanker. Di antara perilaku tersebut ialah sengaja menjemur muka, tangan, leher, dan kaki di bawah sinar matahari.”

JILBAB MENCEGAH PENYAKIT NASOFARING
Prof. Dr. Kemal Melker, kepala bagian tumor di Markaz al-Amirah Nurah lil Awram (Princess Norah Center for Tumors), sebuah klinik kesehatan milik Angkatan Bersenjata Saudi yang berlokasi di King Abdul Aziz City for Health Jeddah, mengumumkan bahwa potensi wanita Saudi untuk terserang kanker nasofaring jauh lebih kecil dibandingkan kaum pria, demikian pula dibandingkan wanita-wanita di negara lainnya.

            Penemuan ilmiah Dr. Melker ini dipublikasikan dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di RS. Militer King Khalid, Jeddah. Ia menyebutkan bahwa penemuan penting ini merupakan hasil riset selama tiga tahun. Dalam jangka waktu tersebut ia mengamati dengan teliti semua laporan medis di lebih dari 112 negara di dunia, yang mencakup Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Asia.

            Dari pengamatan tersebut, ia mampu menentukan prosentase penderita penyakit ini antara pria dan wanita di berbagai negara. Ia mendapati bahwa prosentase penderita penyakit ini antara pria dan wanita adalah sama besar di kebanyakan negara, dan di sebagian lainnya prosentase wanitalah yang lebih besar, kecuali di Saudi Arabia. Ternyata  prosentase wanita yang terserang penyakit ini hampir tak tercatat, tak kurang dari 2 % dari rata-rata penderita.

            Setelah diadakan pengecekan yang menyeluruh mengenai sebab-sebab rendahnya prosentase tersebut, ia tidak menemukan sebab ilmiah ini selai kebiasaan mereka mengenakan pakaian Islami berupa penutup wajah. Penutup wajah itulah yang menghalangi mereka –dengan izin Alloh- dari serangan virus penyakit yang dinamakan Epstein-Barr Virus (EBV). Virus ini membawa gen-gen yang hanya menyerang daerah wajah.

            Ia mengatakan hat tersebut bukan dalam rangka promosi atau membesar-besarkan, sebab dia sendiri adalah non-Muslim. Namun karena itulah kenyataan yang dapat menjelaskan rahasia amat kecilnya prosentase wanita Saudi yang terserang penyakit ini, jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya.

JILBAB MEMPERLAMBAT GEJALA PENUAAN
            Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami semua orang. Ilmu pengetahuan modern telah putus asa untuk bisa memperpanjang umur. Begitu seseorang menginjak usia 40 tahun, segeralah muncul gejala-gejala penuaan; rambut memutih, kulit mengendor dan keriput, lalu disusul berbagai gejala lainnya. Itulah waktu, sebuah faktor utama yang menyebabkan perubahan kulit. 

            Pada tahun 1931, sebuah klinik kesehatan didirikan di Montreux, Swiss. Klinik ini dinamakan Clinique La Prairie (CLP). La Praire di kemudian hari menjadi pusat penelitian nomor 1 (satu) di dunia, terutama dalam teknologi peremajaan sel kulit. Klinik ini merupakan rujukan international dalam hal medical preventive (pencegahan medis), dan upaya mencegah timbulnya gejala-gejala penuaan.

            La Prairie terkenal di dunia dengan metode peremajaan sel kulitnya yang disebut metode CLP. Metode ini bekerja secara efektif dalam memperlambat gejala-gejala penuaan. Dr. Ronald Nay, seorang ahli dari bagian diagnosis klinik La Praire memperingatkan akan bahaya sinar matahari terhadap kulit manusia. Beliau mengatakan,

            ”Sinar matahari memang penting bagi tubuh kita, terutama dalam pembentukan vitamin D yang berperan penting terhadap kesehatan kulit. Namun penting juga untuk kita tegaskan secara ilmiah, bahwa sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari merangsang melanosit (sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah jaringan collagen dan elastin yang ada pada kulit, hingga kulit nampak tua lebih awal.”

            Melanin adalah zat berwarna gelap yang memberi warna pada kulit dan melindunginya dari radiasi sinar UV (Ultra Violet) yang berbahaya, yaitu dengan menyerap dan menghancurkannya. Bila sel-sel ini terkena sengatan matahari dalam jangka waktu lama, ia akan mengeluarkan melanin dalam jumlah besar. Sedangkan Elastin adalah salah satu serat yang berperan dalam menjaga keindahan serta kelenturan kulit. Dengan berkurangnya kedua serat tersebut, kulit menjadi keriput, terutama seiring bertambahnya usia atau faktor penyakit.

Dari penjelasan ahli kulit di atas, dapat kita simpulkan betapa pentingnya jilbab yang Alloh wajibkan atas kaum wanita. Ternyata jilbab tak sekedar membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Ia tak sekedar menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat awet muda.

Sahabat Muslimah...
            Kalau boleh jujur, sebenarnya sebelum para ahli medis mengungkapkan tentang penyakit kanker beserta sebab-sebabnya, ternyata para ulama terdahulu telah memperingatkan bahaya kanker dan bagaimana hal itu terjadi. Bahkan, apa yang mereka ketahui itu adalah berdasarkan petunjuk dari hadits Rosululloh sholallohu ’alaihi wasallam. Maka, tentu saja pengetahuan ini menarik untuk kita ketahui. Bagaimana kanker itu terjadi? Kita simak penuturannya....

Ibnu Qoyyim rahimahulloh dalam kitab ath-Thibun Nabawi menyebutkan,
            ”Tidur di bawah terik matahari menyebabkan penyakit dafin. Tidur dengan posisi sebagian tubuh terkena matahari dan sebagiannya ternaungi adalah tidak baik. Dalam sunnahnya, Abu Dawud meriwayatkan hadits Abu Hurairah bahwa Rosululloh shalAllohu ’alaihi wasallam bersabda,

            ”Jika salah seorang dari kalian berteduh dari matahari, kemudian bayang-bayangnya menyusut hingga sebagian tubuhnya ternaungi dan sebagiannya terkena sinar matahari, hendaklah dia bangkit.” (HR. Abu Dawud (no 4148) dan dishahihkan oleh al-Albani dalam Shahihul Jami’, hadits no. 748.)

Diriwayatkan pula dari Umar rodhiallohu ‘anhu, beliau berkata, ”Jangan duduk di terik matahari terlalu lama, karena matahari dapat merubah warna, merusak kulit, melusuhkan pakaian dan menyebabkan penyakit dafin.”

Ali ar-Ridha –salah satu keturunan Ali bin Abi Thalib rodhiallohu ‘anhu, mengatakan, ”Waspadalah terhadap duduk-duduk di terik matahari.”

Al-Harits bin Kaldah –yang konon dijuluki tabib Arab paling jago –mengatakan, ”Matahari itu menyebabkan angin jadi berat, pakaian jadi lusuh, dan menimbulkan penyakit dafin.”

Apa yang dimaksud dengan penyakit dafin kalau bukan kanker? Sebab sel-sel kanker senantiasa terbentuk dalam tubuh kita, akan tetapi ia segera dimusnahkan oleh sel-sel predator pada sistem antibodi dan cairan limfe yang bersifat menghancurkan. Jika sel-sel tersebut rusak akibat sinar UV, akan berkembanglah sel-sel kanker tersebut dan berkumpul membentuk tumor kanker yang terlihat jelas, yang sebelumnya tersembunyi. Dokter Muhammad Ali Albar juga menguatkan pendapat bahwa penyakit dafin tersebut adalah kanker, yaitu dalam catatan kaki beliau di Risalah Imam Ali ar-Ridha mengenai ath-Thibun Nabawi. WAllohu a’lam.

Kesimpulan
            Berangkat dari ini semua, nyatalah bagi kita dan bagi siapa saja yang berakal bahwa al-Qur’an adalah kebenaran yang turun dari Alloh subahanahu wa ta’ala Yang Maha Tahu dan Maha Pandai. Karenanya, wajib bagi kita untuk mereguk mata air yang tak pernah kering ini, dan menggali berbagai khazanah ilmiah yang bermanfaat supaya kita tahu bahwa semua yang disyariatkan Alloh atas kita, baik berupa jilbab syar’i atas wanita, atau pakaian yang menutup aurat bagi laki-laki, adalah kebaikan untuk kita sendiri di dunia –karena menyelamatkan hidup kita dari kebinasaan-, maupun kebaikan kita di akhirat karena menyelamatkan kita dari siksa neraka, sebagaimana firman Alloh,

”Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas jika mereka memahami.” (QS. At-Taubah: 81)
                  
            Semoga kita semua selamat dari gejolak api Neraka yang panasnya tiada tara.....(Sumber Bacaan: Lautan Mukjizat Di Balik Balutan Jilbab) (Ridwan)
 

0 komentar: