Fenomena Tersingkapnya Keajaiban Jilbab Pada Abad Modern
Sebagai seorang Muslimah yang baik, hendaklah dirimu meyakini dalam hati
bahwa apa saja yang Alloh syariatkan kepadamu -baik itu berupa perintah maupun
larangan -semuanya bernilai kebaikan dan memiliki hikmah yang besar, baik
dirimu mengetahui ataupun tidak. Hendaklah
keyakinan ini kita tancapkan ke dalam lubuk hati yang terdalam, karena sering kali
kita temukan hikmah dari syariat-syariat yang Alloh tetapkan kepada umat Islam baru
diketahui dan terungkap (justeru) ketika manusia-manusia durjana banyak yang menghujat
syari’at-Nya.
Sahabat Muslimah
Salah satu anugerah yang Alloh berikan kepada kita yang hidup pada abad modern
ini adalah fenomena tersingkapnya rahasia disyariatkannya jilbab dalam Islam.
Dengan
disyariatkannya jilbab bagi wanita Muslimah, Alloh telah menyingkapkan segudang
rahasia dan mukjizat yang berhasil diungkap melalui para ahli medis. Ini adalah suatu kabar gembira bagi orang-orang
beriman (khususnya wanita Muslimah) akan keajaiban syariat Alloh ini. Bagi yang
sudah mengenakan pakaian kehormatan Muslimah ini, maka al-Fityan mengucapkan alhamdulillah
wa syukurilah...Bagi yang belum mengenakan pakaian jilbab, maka mudah-mudahan
fenomena di bawah ini akan membantumu untuk membulatkan tekad agar segera berjilbab:
JILBAB MENCEGAH PENYAKIT KANKER
Sebagaimana diketahui, di antara bahaya menyingkap kulit wanita adalah kanker. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa kanker kulit biasanya menyerang bagian kulit yang
sering terkena matahari seperti wajah, tangan, dan kaki. Kanker ini lebih
banyak menyerang mereka yang berkulit putih, sebab kulit mereka lebih mudah
terbakar oleh matahari. Perusakan sel-sel kulit terjadi akibat tertimbunnya
sinar-sinar UV yang dipancarkan oleh matahari.
Sinar matahari juga
mengandung gelombang elektromagnet yang merupakan faktor utama penyebab kanker.
Karenanya, salah satu cara mencegahnya ialah dengan mengenakan penutup muka
agar tidak terkena sinar matahari langsung, terutama bagi wanita. Karena banyak
bukti menunjukkan bahwa sistem kekebalan tubuh tak mampu menghancurkan sel-sel
kanker yang telah terbentuk.
Kanker tidaklah membedakan antara pria dan wanita, akan tetapi wanita lebih
beresiko dan lebih mudah terserang kanker kulit. Ini disebabkan adanya
perbedaan besar pada susunan kulit antara pria dan wanita. Kulit laki-laki
lebih banyak mengandung kromatin dibandingkan wanita. Demikian pula daya tahan
tubuh wanita lebih rendah dibanding laki-laki, karena harus terbagi antara dia dengan
janinnya, di samping jumlah sel darah putih yang merupakan juga lebih sedikit
pada wanita.
Di samping itu, berbagai
penelitian modern menunjukkan bahwa sebagian besar wanita yang terserang kanker
kulit, memiliki perilaku tertentu yang memperbesar resiko mereka terkena
kanker, seperti merokok dan berjemur di bawah sinar matahari. Caryn Emoneez,
kepala lembaga penelitian Dana Farber Institute yang berlokasi di
Boston-AS mengatakan,
”Terjadinya mutasi
genetik merupakan 5-10% penyebab kanker. Tapi di saat yang sama, faktor
perilaku justru merupakan 70-80% penyebab kanker. Di antara perilaku tersebut
ialah sengaja menjemur muka, tangan, leher, dan kaki di bawah sinar matahari.”
JILBAB MENCEGAH PENYAKIT NASOFARING
Prof. Dr. Kemal Melker, kepala bagian tumor di Markaz
al-Amirah Nurah lil Awram (Princess Norah Center for Tumors), sebuah klinik
kesehatan milik Angkatan Bersenjata Saudi yang berlokasi di King Abdul Aziz
City for Health Jeddah, mengumumkan bahwa potensi wanita Saudi untuk terserang
kanker nasofaring jauh lebih kecil dibandingkan kaum pria, demikian pula
dibandingkan wanita-wanita di negara lainnya.
Penemuan ilmiah Dr. Melker
ini dipublikasikan dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di RS. Militer
King Khalid, Jeddah. Ia menyebutkan bahwa penemuan penting ini merupakan hasil
riset selama tiga tahun. Dalam jangka waktu tersebut ia mengamati dengan teliti
semua laporan medis di lebih dari 112 negara di dunia, yang mencakup
Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Asia.
Dari pengamatan tersebut,
ia mampu menentukan prosentase penderita penyakit ini antara pria dan wanita di
berbagai negara. Ia mendapati bahwa prosentase penderita penyakit ini antara
pria dan wanita adalah sama besar di kebanyakan negara, dan di sebagian lainnya
prosentase wanitalah yang lebih besar, kecuali di Saudi Arabia. Ternyata prosentase wanita yang terserang penyakit ini
hampir tak tercatat, tak kurang dari 2 % dari rata-rata penderita.
Setelah diadakan
pengecekan yang menyeluruh mengenai sebab-sebab rendahnya prosentase tersebut,
ia tidak menemukan sebab ilmiah ini selai kebiasaan mereka mengenakan pakaian
Islami berupa penutup wajah. Penutup wajah itulah yang menghalangi mereka
–dengan izin Alloh- dari serangan virus penyakit yang dinamakan Epstein-Barr
Virus (EBV). Virus ini membawa gen-gen yang hanya menyerang daerah wajah.
Ia mengatakan hat tersebut
bukan dalam rangka promosi atau membesar-besarkan, sebab dia sendiri adalah non-Muslim.
Namun karena itulah kenyataan yang dapat menjelaskan rahasia amat kecilnya
prosentase wanita Saudi yang terserang penyakit ini, jika dibandingkan dengan
negara-negara lainnya.
JILBAB MEMPERLAMBAT GEJALA PENUAAN
Penuaan adalah proses alamiah yang pasti dialami semua orang. Ilmu
pengetahuan modern telah putus asa untuk bisa memperpanjang umur. Begitu
seseorang menginjak usia 40 tahun, segeralah muncul gejala-gejala penuaan;
rambut memutih, kulit mengendor dan keriput, lalu disusul berbagai gejala
lainnya. Itulah waktu, sebuah faktor utama yang menyebabkan perubahan kulit.
Pada tahun 1931, sebuah
klinik kesehatan didirikan di Montreux, Swiss. Klinik ini dinamakan Clinique
La Prairie (CLP). La Praire di kemudian hari menjadi pusat
penelitian nomor 1 (satu) di dunia, terutama dalam teknologi peremajaan
sel kulit. Klinik ini merupakan rujukan international dalam hal medical
preventive (pencegahan medis), dan upaya mencegah timbulnya gejala-gejala
penuaan.
La Prairie terkenal di dunia dengan metode
peremajaan sel kulitnya yang disebut metode CLP. Metode ini bekerja secara
efektif dalam memperlambat gejala-gejala penuaan. Dr. Ronald Nay,
seorang ahli dari bagian diagnosis klinik La Praire memperingatkan akan
bahaya sinar matahari terhadap kulit manusia. Beliau mengatakan,
”Sinar matahari memang
penting bagi tubuh kita, terutama dalam pembentukan vitamin D yang berperan
penting terhadap kesehatan kulit. Namun penting juga untuk kita tegaskan secara
ilmiah, bahwa sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari merangsang melanosit
(sel-sel melanin) untuk mengeluarkan melanin, akibatnya rusaklah
jaringan collagen dan elastin yang ada pada kulit, hingga kulit
nampak tua lebih awal.”
Melanin adalah
zat berwarna gelap yang memberi warna pada kulit dan melindunginya dari radiasi
sinar UV (Ultra Violet) yang berbahaya, yaitu dengan menyerap dan
menghancurkannya. Bila sel-sel ini terkena sengatan matahari dalam jangka waktu
lama, ia akan mengeluarkan melanin dalam jumlah besar. Sedangkan Elastin
adalah salah satu serat yang berperan dalam menjaga keindahan serta
kelenturan kulit. Dengan berkurangnya kedua serat tersebut, kulit menjadi
keriput, terutama seiring bertambahnya usia atau faktor penyakit.
Dari penjelasan ahli kulit di atas, dapat kita simpulkan betapa pentingnya
jilbab yang Alloh wajibkan atas kaum wanita. Ternyata jilbab tak sekedar
membawa manfaat ukhrawi namun banyak juga manfaat duniawinya. Ia tak sekedar
menjaga iman dan takwa pemakainya, namun juga membuat awet muda.
Sahabat Muslimah...
Kalau boleh jujur, sebenarnya sebelum para ahli medis mengungkapkan tentang
penyakit kanker beserta sebab-sebabnya, ternyata para ulama terdahulu telah
memperingatkan bahaya kanker dan bagaimana hal itu terjadi. Bahkan, apa yang
mereka ketahui itu adalah berdasarkan petunjuk dari hadits Rosululloh sholallohu
’alaihi wasallam. Maka, tentu saja pengetahuan ini menarik
untuk kita ketahui. Bagaimana kanker itu terjadi? Kita simak penuturannya....
Ibnu Qoyyim rahimahulloh dalam kitab ath-Thibun Nabawi menyebutkan,
”Tidur di bawah terik matahari menyebabkan penyakit dafin. Tidur dengan posisi sebagian tubuh terkena matahari dan sebagiannya
ternaungi adalah tidak baik. Dalam sunnahnya, Abu Dawud meriwayatkan
hadits Abu Hurairah bahwa Rosululloh shalAllohu ’alaihi wasallam bersabda,
”Jika salah seorang
dari kalian berteduh dari matahari, kemudian bayang-bayangnya menyusut hingga
sebagian tubuhnya ternaungi dan sebagiannya terkena sinar matahari, hendaklah
dia bangkit.” (HR. Abu Dawud (no 4148) dan dishahihkan oleh al-Albani dalam
Shahihul Jami’, hadits no. 748.)
Diriwayatkan pula dari Umar rodhiallohu ‘anhu, beliau berkata,
”Jangan duduk di terik matahari terlalu lama, karena matahari dapat merubah
warna, merusak kulit, melusuhkan pakaian dan menyebabkan penyakit dafin.”
Ali ar-Ridha –salah satu keturunan Ali bin Abi
Thalib rodhiallohu ‘anhu, mengatakan, ”Waspadalah terhadap
duduk-duduk di terik matahari.”
Al-Harits bin Kaldah –yang konon dijuluki
tabib Arab paling jago –mengatakan, ”Matahari itu menyebabkan angin jadi
berat, pakaian jadi lusuh, dan menimbulkan penyakit dafin.”
Apa yang dimaksud dengan penyakit dafin kalau bukan kanker? Sebab
sel-sel kanker senantiasa terbentuk dalam tubuh kita, akan tetapi ia segera
dimusnahkan oleh sel-sel predator pada sistem antibodi dan cairan limfe yang
bersifat menghancurkan. Jika sel-sel tersebut rusak akibat sinar UV, akan berkembanglah
sel-sel kanker tersebut dan berkumpul membentuk tumor kanker yang terlihat
jelas, yang sebelumnya tersembunyi. Dokter Muhammad Ali Albar juga
menguatkan pendapat bahwa penyakit dafin tersebut adalah kanker, yaitu
dalam catatan kaki beliau di Risalah Imam Ali ar-Ridha mengenai ath-Thibun
Nabawi. WAllohu a’lam.
Kesimpulan
Berangkat dari ini semua,
nyatalah bagi kita dan bagi siapa saja yang berakal bahwa al-Qur’an adalah
kebenaran yang turun dari Alloh subahanahu wa ta’ala Yang Maha Tahu dan
Maha Pandai. Karenanya, wajib bagi kita untuk mereguk mata air yang tak pernah
kering ini, dan menggali berbagai khazanah ilmiah yang bermanfaat supaya kita
tahu bahwa semua yang disyariatkan Alloh atas kita, baik berupa jilbab syar’i
atas wanita, atau pakaian yang menutup aurat bagi laki-laki, adalah kebaikan
untuk kita sendiri di dunia –karena menyelamatkan hidup kita dari kebinasaan-,
maupun kebaikan kita di akhirat karena menyelamatkan kita dari siksa neraka,
sebagaimana firman Alloh,
”Katakanlah:
"Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas jika mereka memahami.” (QS. At-Taubah: 81)
Semoga kita semua selamat dari gejolak api Neraka yang panasnya tiada
tara.....(Sumber Bacaan: Lautan Mukjizat Di Balik Balutan Jilbab) (Ridwan)
0 komentar:
Post a Comment