Who
Am I,, pernah dengerkan?? Kalau sobat suka ngomong yang ke-inggris-inggirisan
udah pada tau lah. That raight, tema yang bakalan kita bahas adalah bagaimana mencari
jati diri. Tapi sayangnya kebanyakan para aganista kita pengennya yang
enak-enak, dan tidak mau ada tantangan dan comfort kalau jadi generasi yang
hobinya hepi-hepi.
Fityaners, Pernah tidak kamu mengurai sebuah
pertanyaan yang sangat-sangat mendasar, “Siapa Aku?” Sehingga jawaban dari
pertanyaan mendasar itu tertuang dalam
sebuah konsep yang komplit tentang diri sendiri, atawa yang lebih familiar
dengan konsep diri. Tentu yang bisa
menjawabnya adalah diri kamu masing-masing. Cuma bener lho, kalo kita semua
nggak mampu menjawabnya dengan jelas siapakah diri kita, wah rasa-rasanya hidup
ini cuma lelucon belaka tapi dampaknya ruarrr biasa!!!
Yupz, kita mungkin sering mendengar
orang-orang menyebut kata-kata konsep. “Gimana konsep acaranya?” Atau “Aduh
gimana nih, konsepnya nggak jelas!” dan kita menyebut orang yang mahir membikin
konsep dengan nama konseptor. Tapi apa sih sebenarnya konsep diri itu? Let’s read
it.
Sudah
mendarah daging dan berakar kokoh kalau hukum yang kuat dia akan mendominasi di
dunia ini, begitu juga dalam masalah tata kehidupan manusia (like as hukum
rimba pada zaman doeloe J). Walaupun dapat kita ketahui
masyarakat terbesar adalah muslim namun dalam masalah life style kita masih
dipengaruhi gaya hidup orang Barat.
Take time untuk berfikir sejenak dan
merenung sejenak, kita merasa menjadi seorang manusia yang utuh dan mandiri,
namun tanpa kita sadari ternyata hal itu hanyalah fatamorgana yang indah dimata
dan kosong sebenarnya.Tanpa sadar kita “copas maniak” life style orang lain. Hal ini menjadikan kita
bagaikan air di daun talas, yang selalu terombang-ambingkan oleh keadaan zaman
dan trend yang senantiasa berubah-ubah. Padahal kita tahu bahwa sekarang ini
trend setter anak muda ada di dunia Barat.
Yuk menyapukan pandangan kita
terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Baru-baru ini kita mendengar beberapa
aganista kita yang pingsan hanya ingin mendapatkan tiket konser Justin Bieber
(Ups,,, pasti kamu kenal J), padahal konsernya masih
beberapa bulan lagi. Dan seperti yang kita lihat sekarang, artis muda yang satu
ini banyak digandrungi oleh kawula muda saat ini. Not only lagu-lagunya yang
selalu Hits but also gaya rambut, fashion, body languague-nya pun di copas.
“Dan jika kamu mengikuti kebanyakan
orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.Yang
mereka ikuti hanyalah prasangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat
kebohongan.”(Qs.Al-An’am
:116)
So, sebagai seorang muslim hendaknya
kita berani melangkah untuk menjadi trend setter bagi muslim lainnya. Dengan
melakukan inovasi-inovasi yang dapat membangun kepribadian muslim. Kita
hendaknya tidak terpengaruh dengan life style kehidupan bebas tapi tidak sopan
yang diusung orang Barat. Seluruh teknologi bertebaran di lingkungan kita,
mulai yang berkualitas membangun pendidikan sampai yang sifatnya hanya merusak
akhlaq.
But,
jangan sampai juga kita sebagai generasi muda muslim yang jadi harapan bangsa gaptek
alias gagap teknologi hanya karena kita gak mau terkena imbas dari globalisasi.
Teknologi adalah salah satu sarana untuk membangun jati diri kita. Kata orang
bijak teknologi bagai dua mata pisau yang sama-sama tajam, jika kita gunakan
untuk memotong sayur or daging pasti berguna (ih…kok jadi laper ya ngomongin
daging). Tapi Fityaners juga harus tahu
kalo pisau itu digunakan untuk menganiaya orang bisa-bisa kita masuk penjara.
Coba deh sobat bayangin jika dakwah kita tidak dibantu teknologi, bakalan susah
tu. Dengan computer misalnya, kita bisa menulis dan berdakwah melalui dunia
maya dan masih banyak lagi hal bermanfaat lainnya dari teknologi. Siapa tahu
dengan bantuan semua itu kita dapat menemukan jati diri kita sebagai seorang
muslim sejati.
Prinsip
Hidup Muslim Sejati
Buat semua remaja muslim hendaknya
memiliki konsep dan prinsip hidup yang jelas sehingga kehidupannya tidak
terkoyak-koyak oleh perubahan zaman. Untuk mempelajarinya tentu saja kita kudu
belajar. Why? Because dengan belajarlah kita bisa tahu dan paham. Sudah menjadi
kewajiban bagi kita untuk belajar; baik belajar ilmu agama kita maupun umum, sehingga
menjadi generasi Islam yang keren, tangguh dan unggulan. Nggak mudah menyerah
dan juga goyah, tetap optimis meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan. Ilmunya
banyak, keimanan mantap. Good Job. Wah, kalangan yang membenci Islam dan kaum
muslimin pasti ketar-ketir bin ngeper banget kalo ngeliat semua kaum muslimin
hebat, termasuk remaja muslimnya yang pinter-pinter, saleh dan pemberani, serta
bermental pejuang. Islam akan tampak sebagai kekuatan yang akan menyelamatkan
umat manusia dari jurang kehancuran.
Banyak
langkah yang bisa kita tapaki untuk menjadi “The Real Moslem”, di antaranya
adalah memperbaiki diri kita dari kejahiliyahan jiwa dan memiliki sifat-sifat
muslim sejati. Semua itu terdiri dari:
1. Lurus
Aqidahnya
Untuk
menjadi muslim sejati tentunya harus benar dulu aqidahnya. Maksudnya kita kudu
tau apa aja yang dapat merusak keislaman kita. Apa iya seseorang dianggap benar
aqidahnya tapi pada kenyataannya ia meyakini adanya Nabi baru setelah Nabi
Muhammad? Atau meyakini semua agama sama? Nggak deh.
2. Benar
Ibadahnya
Benarnya
ibadah kita ialah diukur dari dasar-dasar ibadah kita. Apakah semua ibadah kita
sudah sesuai dengan tuntunan Al-quran dan Sunnah Rasulullah atau belum. Karena
ibadah itu haram kecuali disertai dalil yang jelas.
3. Akhlaqnya
Terpuji
Nah…kalo
yang ini jelas nampak pada diri semua muslim terutama para fityaner yang dapat
dilihat dari kehidupan keseharian muslim itu sendiri. Jika kehadirannya selalu
dinantikan oleh banyak orang dan orang merasa nyaman berada didekatnya karena
akhlaqnya yang bagus berarti dia sudah memiliki salah satu prinsip hidup muslim
sejati.
4. Mandiri
Sudahkah
kita menjadi muslim yang mandiri? (bukan mandi sendiri lho…). Kemandirian
sangatlah penting dalam pembentukan jati diri seseorang. Jika kita masih
menggantungkan semuanya kepada orang lain niscaya kita tidak akan mendapatkan
pelajaran yang banyak dari warna-warni dunia. Dan akan menjadikan kita lemah
jika tidak didamping oleh orang lain yang selalu membantu kita.
5. Kuat Jasmaninya
“Mu’min
yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang
lemah”(HR.Bukhori Muslim)
Hadits
di atas tentu sudah sangat menjelaskan bahwasanya semua kegiatan kita dalam
kebaikan tidak akan dapat dilakukan dengan baik jika jasmani kita tidak kuat.
Fityaner semua pasti setuju jika dakwah tu memerlukan tenaga yang ekstra dalam
perjalanannya. Jika kondisi jasmani kita sedang tidak fit pasti banyak hal yang
akan terhambat.
Jika semua sifat itu kamu miliki
niscaya kamu akan menjadi pribadi muslim yang tak kan pernah
terombang-ambingkan budaya yang dibawa oleh para westerner. Semoga Allah
memampukan diri kita untuk meniti jalan kebenaran yang sangat berat dan penuh
rintangan pada zaman globalisasi ini dan menjadikan kita the true moslem. Try
it. Wallohhu A’lam Bish Showab.(Huze)
0 komentar:
Post a Comment