Tuesday, 25 March 2014

Who Am I? (Mengenal Konsep Diri)



Who Am I,, pernah dengerkan?? Kalau sobat suka ngomong yang ke-inggris-inggirisan udah pada tau lah. That raight, tema yang bakalan kita bahas adalah bagaimana mencari jati diri. Tapi sayangnya kebanyakan para aganista kita pengennya yang enak-enak, dan tidak mau ada tantangan dan comfort kalau jadi generasi yang hobinya hepi-hepi.

            Fityaners, Pernah tidak kamu mengurai sebuah pertanyaan yang sangat-sangat mendasar, “Siapa Aku?” Sehingga jawaban dari pertanyaan mendasar  itu tertuang dalam sebuah konsep yang komplit tentang diri sendiri, atawa yang lebih familiar dengan  konsep diri. Tentu yang bisa menjawabnya adalah diri kamu masing-masing. Cuma bener lho, kalo kita semua nggak mampu menjawabnya dengan jelas siapakah diri kita, wah rasa-rasanya hidup ini cuma lelucon belaka tapi dampaknya ruarrr biasa!!!

            Yupz, kita mungkin sering mendengar orang-orang menyebut kata-kata konsep. “Gimana konsep acaranya?” Atau “Aduh gimana nih, konsepnya nggak jelas!” dan kita menyebut orang yang mahir membikin konsep dengan nama konseptor. Tapi apa sih sebenarnya konsep diri itu? Let’s read it.

Sudah mendarah daging dan berakar kokoh kalau hukum yang kuat dia akan mendominasi di dunia ini, begitu juga dalam masalah tata kehidupan manusia (like as hukum rimba pada zaman doeloe J). Walaupun dapat kita ketahui masyarakat terbesar adalah muslim namun dalam masalah life style kita masih dipengaruhi gaya hidup orang Barat.

            Take time untuk berfikir sejenak dan merenung sejenak, kita merasa menjadi seorang manusia yang utuh dan mandiri, namun tanpa kita sadari ternyata hal itu hanyalah fatamorgana yang indah dimata dan kosong sebenarnya.Tanpa sadar kita “copas maniak”  life style orang lain. Hal ini menjadikan kita bagaikan air di daun talas, yang selalu terombang-ambingkan oleh keadaan zaman dan trend yang senantiasa berubah-ubah. Padahal kita tahu bahwa sekarang ini trend setter anak muda ada di dunia Barat.

            Yuk menyapukan pandangan kita terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar. Baru-baru ini kita mendengar beberapa aganista kita yang pingsan hanya ingin mendapatkan tiket konser Justin Bieber (Ups,,, pasti kamu kenal J), padahal konsernya masih beberapa bulan lagi. Dan seperti yang kita lihat sekarang, artis muda yang satu ini banyak digandrungi oleh kawula muda saat ini. Not only lagu-lagunya yang selalu Hits but also gaya rambut, fashion, body languague-nya pun di copas. 

          
  Semua itu menunjukkan bahwa generasi muda kita saat ini sudah kehilangan jati diri mereka, bahkan mungkin untuk tampil dengan keadaan mereka sendiri saja sudah tidak percaya diri. Virus “loss identity” yang sedang menjangkit pada diri anak muda kita zaman sekarang ini sudah dalam tahap kronis dan harus segera diobati. Hm,, speechless jadinya. So, kamu sebagai para fityaners yang smart, gaul dan syari  hendaknya tidak ikut-ikutan berkiblat dengan orang-orang yang tidak sepatutnya ditiru. Apalagi jika mengikuti trend life style yang sedang booming atau kebanyakan orang, niscaya kita akan tersesat. Sebagaimana firman Allah:

            “Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah.Yang mereka ikuti hanyalah prasangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan.”(Qs.Al-An’am :116)

            So, sebagai seorang muslim hendaknya kita berani melangkah untuk menjadi trend setter bagi muslim lainnya. Dengan melakukan inovasi-inovasi yang dapat membangun kepribadian muslim. Kita hendaknya tidak terpengaruh dengan life style kehidupan bebas tapi tidak sopan yang diusung orang Barat. Seluruh teknologi bertebaran di lingkungan kita, mulai yang berkualitas membangun pendidikan sampai yang sifatnya hanya merusak akhlaq. 

But, jangan sampai juga kita sebagai generasi muda muslim yang jadi harapan bangsa gaptek alias gagap teknologi hanya karena kita gak mau terkena imbas dari globalisasi. Teknologi adalah salah satu sarana untuk membangun jati diri kita. Kata orang bijak teknologi bagai dua mata pisau yang sama-sama tajam, jika kita gunakan untuk memotong sayur or daging pasti berguna (ih…kok jadi laper ya ngomongin daging). Tapi Fityaners  juga harus tahu kalo pisau itu digunakan untuk menganiaya orang bisa-bisa kita masuk penjara. Coba deh sobat bayangin jika dakwah kita tidak dibantu teknologi, bakalan susah tu. Dengan computer misalnya, kita bisa menulis dan berdakwah melalui dunia maya dan masih banyak lagi hal bermanfaat lainnya dari teknologi. Siapa tahu dengan bantuan semua itu kita dapat menemukan jati diri kita sebagai seorang muslim sejati. 


Prinsip Hidup Muslim Sejati
            Buat semua remaja muslim hendaknya memiliki konsep dan prinsip hidup yang jelas sehingga kehidupannya tidak terkoyak-koyak oleh perubahan zaman. Untuk mempelajarinya tentu saja kita kudu belajar. Why? Because dengan belajarlah kita bisa tahu dan paham. Sudah menjadi kewajiban bagi kita untuk belajar; baik belajar ilmu agama kita maupun umum, sehingga menjadi generasi Islam yang keren, tangguh dan unggulan. Nggak mudah menyerah dan juga goyah, tetap optimis meraih kehidupan yang lebih baik di masa depan. Ilmunya banyak, keimanan mantap. Good Job. Wah, kalangan yang membenci Islam dan kaum muslimin pasti ketar-ketir bin ngeper banget kalo ngeliat semua kaum muslimin hebat, termasuk remaja muslimnya yang pinter-pinter, saleh dan pemberani, serta bermental pejuang. Islam akan tampak sebagai kekuatan yang akan menyelamatkan umat manusia dari jurang kehancuran.

Banyak langkah yang bisa kita tapaki untuk menjadi “The Real Moslem”, di antaranya adalah memperbaiki diri kita dari kejahiliyahan jiwa dan memiliki sifat-sifat muslim sejati. Semua itu terdiri dari:

1.      Lurus Aqidahnya
Untuk menjadi muslim sejati tentunya harus benar dulu aqidahnya. Maksudnya kita kudu tau apa aja yang dapat merusak keislaman kita. Apa iya seseorang dianggap benar aqidahnya tapi pada kenyataannya ia meyakini adanya Nabi baru setelah Nabi Muhammad? Atau meyakini semua agama sama? Nggak deh.

2.      Benar Ibadahnya
Benarnya ibadah kita ialah diukur dari dasar-dasar ibadah kita. Apakah semua ibadah kita sudah sesuai dengan tuntunan Al-quran dan Sunnah Rasulullah atau belum. Karena ibadah itu haram kecuali disertai dalil yang jelas.

3.      Akhlaqnya Terpuji
Nah…kalo yang ini jelas nampak pada diri semua muslim terutama para fityaner yang dapat dilihat dari kehidupan keseharian muslim itu sendiri. Jika kehadirannya selalu dinantikan oleh banyak orang dan orang merasa nyaman berada didekatnya karena akhlaqnya yang bagus berarti dia sudah memiliki salah satu prinsip hidup muslim sejati.

4.      Mandiri
Sudahkah kita menjadi muslim yang mandiri? (bukan mandi sendiri lho…). Kemandirian sangatlah penting dalam pembentukan jati diri seseorang. Jika kita masih menggantungkan semuanya kepada orang lain niscaya kita tidak akan mendapatkan pelajaran yang banyak dari warna-warni dunia. Dan akan menjadikan kita lemah jika tidak didamping oleh orang lain yang selalu membantu kita.

5.       Kuat Jasmaninya
“Mu’min yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah”(HR.Bukhori Muslim)
Hadits di atas tentu sudah sangat menjelaskan bahwasanya semua kegiatan kita dalam kebaikan tidak akan dapat dilakukan dengan baik jika jasmani kita tidak kuat. Fityaner semua pasti setuju jika dakwah tu memerlukan tenaga yang ekstra dalam perjalanannya. Jika kondisi jasmani kita sedang tidak fit pasti banyak hal yang akan terhambat. 

            Jika semua sifat itu kamu miliki niscaya kamu akan menjadi pribadi muslim yang tak kan pernah terombang-ambingkan budaya yang dibawa oleh para westerner. Semoga Allah memampukan diri kita untuk meniti jalan kebenaran yang sangat berat dan penuh rintangan pada zaman globalisasi ini dan menjadikan kita the true moslem. Try it. Wallohhu A’lam Bish Showab.(Huze)

0 komentar: