Masa remaja adalah masa yang penuh dengan kegemerlapan, segalanya fun
bagi makhluk yang baru gede ini. Tak dapat dipungkiri lagi bahwa mayoritas
remaja hanyut dalam kesenangan-kesenangan duniawi yang bersifat semu alias
sebentar aja. Apalagi kalau membahas tema pacaran, tema yang membuat sebagian
remaja putri tersenyum dengan pipi bersemu merah karena merasa udah ada yang
punya, tambatan hati yang selalu ada di setiap gerakannya, mau makan walaupun
gak ada “si dia” di sampingnya tetap aja ada bayangannya, karena mamang hanya
si dialah yang ada difikirannya. Lain halnya kalau yang belum pernah “mencicipi”
pacaran dengan hati penasaran, namun juga kesal kok gak ada ya yang naksir aku
ya?
Don’t worry alias gak usah khawatir bagi ukhiti sekalian yang belum
pernah pacaran, karena ternyata Islam tidak mengenal ataupun mengizinkan
hambanya untuk berpacaran. Sebagaimana
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala,
“Dan janganlah kamu
mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan
suatu jalan yang buruk.” (QS. Al Isra : 32)
Tentunya ukhti berada di pihak yang benar karena belum pernah
berpacaran. Why? Islam adalah agama yang sempurna, segala aturan di dalamnya
sangatlah detail untuk kemaslahatan umatnya, termasuk dilarangnya berpacaran.
Banyak remaja putri yang terperdaya dalam buaian syetan yang akan
membawanya ke dalam lembah dosa besar ini. Jangankan zinanya, mendekatinya saja
sudah dilarang, yang sekarang distilahkan dengan berpacaran. Ya, mula-mula cuma
cinta-cintaan atau yang terkenal dengan istilah “cinta monyet” (cinta kodok ada
nggak ya? Hi..hi..), kemudian saling janji untuk ketemuan, berdua-duaan di tempat
yang sepi, saling pandang-memandang, perlahan syetan akan membisikkan kepada
sang lelaki untuk memegang tangannya, dan anehnya sang wanita tidak merasa
risih namun menyambut dengan senyum, yang membuat sang lelaki semakin berani
untuk melakukan yang selebihnya. Disinilah peran syetan begitu besar,
semaksimal mungkin berusaha agar dapat menjerumuskan kedua insan tanpa ikatan
apa-apa ini melakukan perbuatan keji...(sudah…sudah…gak usah dibayangin ya...)
Ukhti, tahukan kamu bahwa hal tersebut bener-bener telah diingatkan oleh
Nabi kita sholallohu ‘alaihi wasallam. Dari Jabir Bin
Samurah RA, dari Rasulullah bahwa beliau bersabda:
“Janganlah salah seorang dari kalian
berdua-duaan dengan wanita, kerana syaitan akan menjadi ketiganya” (Hadith
riwayat Ahmad dan Tirmidzi)
Ketahuilah
saudariku, bahwa Islam memerintahkan kita untuk menjaga kehormatan, akan
dikatakan wanita yang shalihah jika bisa menjaga dirinya dari perbuatan keji.
Kalaulah mau dikaji lagi sungguh bahwa kaum wanitalah yang akan banyak menerima
kerugian dari berpacaran. Kerugian yang paling kecil saja waktu yang terbuang
percuma hanya untuk memikirkan si dia, ini tentu bagi yang berpacaran masih
dalam taraf smsan or curhat-curhatan. Udah cape-cape mikirin belum tentu itu
jodoh yang ditakdirkan Allah untuknya. Iya toh? Emang benerrr…
CALON GELAR MBA
MBA (Married
By Accident) itu adalah gelar untuk yang udah kebablasan pacarannya (sampai
hamil). Ya, mereka menggunakan cara instan untuk menutupi aibnya. Ya,
dinikahkan saja cara praktis dan mengenakkan, oleh karenanya banyak remaja yang
ikut-ikutan pake gelar ini. Padahal Islam sudah punya aturan untuk mengatasi
kasus seperti ini. Dikisahkan bahwa ada seorang wanita yang hamil setelah
berzina, ia mendatangi Rasulullah meminta untuk dirajam, tetapi Rasulullah menyuruhnya
untuk pulang dan kembali lagi setelah anaknya lahir. Sembilan bulan wanita itu menunggu dengan
perasaan suka cita karena berharap dosa-dosanya akan segera dihapuskan setelah
menjalani hukuman rajam pasca kelahiran anaknya. Dan anaknyapun lahir, bergegaslah
wanita itu menemui Rasulullah dan meminta hukumannya, namun Rasulullah
menyuruhnya pulang dan kembali lagi menemui Beliau setelah ia menyapih anaknya.
Meskipun kecewa, tapi wanita itu tetap menjalankan perintah Rasulullah sampai
dua tahun kemudian iapun kembali mendatangi Rasulullah dan meminta kembali
hukumannya. Maka setelah itu Rasulullah pun menjalankan hukuman itu karena
melihat kesungguhan wanita itu.
BEKAS YANG TAK
TERLUPAKAN
Namun
sayang seribu sayang banyak wanita yang terpedaya di zaman ini, tanpa malu lagi
berbuat mesum di depan kamera dan menjadi tuntunan (baca: tontonan) bagi wanita
yang lainnya. Para artis tanpa rasa malu
memamerkan aibnya dengan linangan air mata untuk mencari simpati. Na’udzubillah…Jadilah
para remaja putri yang mengikuti trend tersebut, wanita yang masih belia harus
membawa beban kehamilan, bukan kehamilannya yang salah tapi sebabnyalah yang
akan terus memberikan bekas stempel negatif.
Maka sudah
saatnya bagi ukhti yang masih terbuai dengan rayuan gombal si srigala berbulu ayam,
untuk segera kembali ke jalan yang diperintahkan oleh Allah. Ketahuilah
saudariku, bahwa rayuan-rayuan mereka itu adalah omong kosong karena mereka
hanyalah ingin memperdaya kalian. Kalau berani dan sungguh-sungguh tentu mereka
tidak akan menjerumuskan kalian. Begitu banyak fakta yang mengungkap wanita
yang melakukan aborsi, bahkan membuang bayi tak berdosa lantaran malu
menanggung kehamilan tanpa ada lelaki yang mau bertanggung jawab atasnya. Tanpa
ia sadari dosanya akan berlipat-lipat karena perbuatannya, kecuali ia mau
bertobat kepada Allah.
TERNYATA UKHTI YANG PALING
DIRUGIKAN
Jelas
sekali bahwa wanitalah pihak yang dirugikan dari berpacaran, lalu mengapa kita
ragu untuk meninggalkannya? Atau ada yang berkilah “Kita masih dalam taraf wajar
kok pacarannya…” larangan Allah sudah jelas mendekatinya saja tidak boleh alias
berpacaran. “Congratulations to you” alias selamat buat kalian yang
belum pernah mencicipi pacaran, kalian harus bangga karena udah bisa menjaga kehormatan kalian, jangan khawatir
dicap “gak laku” karena memang kebaikan itu akan selalu dihiasi keburukan oleh
setan, dan yang udah terlanjur nyelup alias masuk ke dalam kubangan cinta palsu,
maka bersegeralah untuk menarik dari ‘peredaran’ nafsu syahwat dan janganlah
sekali-kali dirimu tergoda ataupun sekedar tengok-tengok, karena engkaulah yang
akan mendapatkan kerugiannya.
Bisa jadi perilaku buruk yang kita lakukan akan makin menjauhkan dari
jodoh yang kita idam-idamkan, seorang pendamping yang memiliki akhlak yang baik
dan penuh tanggung jawab, malah sebaliknya, kita didekatkan dengan seorang jodoh yang buruk perangainya,
yang tak mampu menghadirkan ketentraman hati. Yang ada adalah keresahan,
gudah-gulana, kekhawatiran dan ketakutan, karena cinta yang kita bangun tidak
dilandasi dengan rasa saling percaya dan tidak dilandasi keimanan kepada Alloh
dan hari akhir. Maukah kita memiiki masa depan yang suram seperti itu?
Perbaiki diri, lalu mohonlah pertolongan kepada Allah agar iman kita
dikuatkan oleh-Nya. Semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kita semua.
Amin…(Zahidah)
0 komentar:
Post a Comment