Monday, 24 March 2014

Kematian Pemuja Make-Up dan Pesta



Ini adalah kisah seorang wanita yang pergi ke pesta pernikahan. Dia memakai pakaiannya yang paling indah dan memakai minyak wangi yang paling bagus. Dia tidak tahu kalau pada malam itu kain kafan telah menunggunya. Ia tidak tahu kapur barus akan menjadi minyak wanginya.

            Pada malam itu, ia tidak menyadari bahwa,
            Di dalam kegelapan kubur itu tidak ada ibu dan bapak yang mengasihinya
            Tidak pula saudara yang berlaku manis terhadapnya
 Ia telah berpindah dari perkumpulan orang-orang yang banyak di dalam      istana yang       menyenangkan
            Menuju kesendirian dan kegelapan di alam kubur...


            Orang yang memandikan jenazahnya bercerita, ”Ketika melepaskan pakaian indah yang dipakainya, aku merasakan kesakitan.” Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.

            Ia melanjutkan ceritanya,”Kami tidak memiliki perhatian pada jenazah ini kecuali bahwa beraknya tidak dapat berhenti dan bau tak sedap keluar dari hidung dan muutnya.”

            Kisah ini aku tujukan kepada setiap wanita yang suka bersolek, lalu pergi ke pesta-pesta dalam keadaan berpakaian tapi seperti telanjang dan senang mendengarkan musik dan nyanyian yang telah menghancurkan umat, membuat para pemuda menyia-nyiakan waktu dan mengeraskan hati.

            Juga kepada wanita yang suka keluar rumah dalam keadaan bersolek dan berminyak wangi di hadapan kaum laki-laki.

            Kami katakan kepada Anda,”Bagaimana seandainya akhir hidup Anda ini berada di atas kesesatan? Bagaimana seandainya Malaikat Maut datang dan mencabut nyawa Anda, sementara Anda dalam keadaan telanjang dan tidak menutup aurat, memakai minyak wangi yang berbaur dengan kaum laki-laki. Apa yang Anda katakan pada Alloh?”

            Saudaraku...
            Sadarilah bahwa Alloh selalu mengawasi Anda dan tegakkanlah kewajiban yang telah dibebankan kepada Anda. Jika hati Anda terasa keras, maka ingatlah bencana yang Anda tidak tahu kedatangannya, yaitu kematian, yang pasti datang.

”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati  dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.” (QS. Ali Imron: 185)
(Kisah ini diambil dari buku ’Suka Duka Menjemput Ajal’ karya Nurah Binti Humaid ash-Shalimi, Hlm. 98-99)

0 komentar: