Ini adalah kisah seorang wanita yang pergi ke pesta pernikahan. Dia memakai
pakaiannya yang paling indah dan memakai minyak wangi yang paling bagus. Dia
tidak tahu kalau pada malam itu kain kafan telah menunggunya. Ia tidak tahu
kapur barus akan menjadi minyak wanginya.
Pada malam itu, ia tidak menyadari bahwa,
Di dalam kegelapan kubur itu
tidak ada ibu dan bapak yang mengasihinya
Tidak pula saudara yang
berlaku manis terhadapnya
Ia telah berpindah dari
perkumpulan orang-orang yang banyak di dalam istana
yang menyenangkan
Menuju kesendirian dan
kegelapan di alam kubur...
Orang yang memandikan jenazahnya bercerita, ”Ketika melepaskan pakaian
indah yang dipakainya, aku merasakan kesakitan.” Innalillahi wa inna ilaihi
roji’un.
Ia melanjutkan ceritanya,”Kami tidak memiliki perhatian pada jenazah ini
kecuali bahwa beraknya tidak dapat berhenti dan bau tak sedap keluar dari
hidung dan muutnya.”
Kisah ini aku tujukan kepada setiap
wanita yang suka bersolek, lalu pergi ke pesta-pesta dalam keadaan berpakaian
tapi seperti telanjang dan senang mendengarkan musik dan nyanyian yang telah
menghancurkan umat, membuat para pemuda menyia-nyiakan waktu dan mengeraskan
hati.
Juga kepada wanita yang suka keluar
rumah dalam keadaan bersolek dan berminyak wangi di hadapan kaum laki-laki.
Kami katakan kepada Anda,”Bagaimana seandainya
akhir hidup Anda ini berada di atas kesesatan? Bagaimana seandainya Malaikat
Maut datang dan mencabut nyawa Anda, sementara Anda dalam keadaan telanjang dan
tidak menutup aurat, memakai minyak wangi yang berbaur dengan kaum laki-laki.
Apa yang Anda katakan pada Alloh?”
Saudaraku...
Sadarilah bahwa Alloh selalu
mengawasi Anda dan tegakkanlah kewajiban yang telah dibebankan kepada Anda.
Jika hati Anda terasa keras, maka ingatlah bencana yang Anda tidak tahu
kedatangannya, yaitu kematian, yang pasti datang.
”Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati
dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh
ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang
memperdayakan.” (QS. Ali Imron: 185)
(Kisah ini diambil dari buku ’Suka Duka Menjemput Ajal’ karya Nurah
Binti Humaid ash-Shalimi, Hlm. 98-99)
0 komentar:
Post a Comment