Wednesday, 26 March 2014

Animisme dan Dinamisme di Indonesia



         
   Kepercayaan adanya kekuatan-kekuatan ghaib selain Alloh, misal; batu, pohon, bangunan-bangunan tua, keris, jimat, dan lain-lain terasa masih kental di tengah-tengah masyarakat. Bahkan tidak jarang didapati sebagian besar masyarakat petani (pedesaan) masih menaruh sesajian pada sudut-sudut sawah dengan satu keyakinan sebagai persembahan terhadap Dewi Sri agar sang dewa tidak murka bahkan sang dewa memberikan limpahan hasil panen.

            Upacara nyadran dengan membuat makanan dan sembelihan yang kemudian di larung laut adalah satu bentuk keyakinan bahwa persembahan kepada Sang Hyang penjaga laut akan memudahkan para nelayan mencari rizki di laut dan lebih dari itu supaya penjaga laut tidak murka.
            Bahkan terkadang kita jumpai pada perempatan jalan diberi “taburan bunga” dan sesajian kecil. Mereka meyakini jika persembahan itu tidak dilakukan maka jalan itu menjadi angker dan dapat menimbulkan bahaya.
Dan masih banyak lagi contoh-contoh yang lain.

            Keyakinan-keyakinan dan ritual-ritual yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia di atas adalah bentuk-bentuk keyakinan dan ritual syirik, karena ia meyakini akan adanya kekuatan-kekuatan ghaib selain Alloh yang dapat memberikan manfaat dan menolak mudharat dalam kehidupan mereka. Padahal Alloh tidak memberikan kelebihan apapun kepada benda yang mereka keramatkan, inilah yang menyebabkan Alloh murka karena mereka menduakan Alloh dalam beribadah kepada-Nya.

Alloh tidak rela jika ada yang disekutukan denganyaNya dalam peribadahan, karena itu merupakan suatu kesyirikan yang dijauhkan di dalam ajaran Islam. Begitu juga Alloh tidak menghendaki ibadah dari hambanya tatkala dilakukan untuk-Nya dan di sisi lain ia beribadah selain kepadaNya, sebagaimana firman-Nya :

            “Dan Sesungguhnya masjid-masjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.” (QS, Al-Jin : 18)

Dalam ayat ini Alloh melarang manusia beribadah kepada selain kepada Alloh di samping ia beribadah kepada-Nya. Dan tentunya tidaklah Allah melarang sesuatu kecuali karena larangan itu merupakan sesuatu yang tidak diridhainya. Allah berfirman:

             “Jika kamu kafir maka Sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu (QS, Az-Zumar : 7).

            Ya, Alloh tidak meridhai kekafiran dan kesyirikan, dan sesungguhnya Dia telah mengutus para Rosul dan menurunkan kitab-kitab untuk memerangi kekafiran serta kemusyrikan, Alloh berfirman :

             “Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah” (QS, Al-Anfaal : 39)

Makna fitnah dalam ayat di atas adalah kesyirikan.

            Jika Alloh tidak meridhai kekafiran dan kesyirikan, maka seorang mukmin juga berkewajiban untuk tidak meridhai keduanya, karena ridho dan murkanya seorang mukmin mengikuti ridho dan murkanya Alloh. Ia murka terhadap apa yang dimurkai oleh Alloh dan ridho terhadap apa yang diridhoi oleh Alloh.
            Sobat, jangan coba-coba dengan kesyirikan apalagi sampai ngelakuinya, karena kesyirikan sangat berbahaya bagi diri kita dan amal kita, dengan beberapa alas an:
  1. Kesyirikan merupakan kedzaliman yang amat besar, Alloh berfirman :

“Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (QS, Luqman : 13)

  1. Bagi pelaku kesyirikan dosanya tidak akan diampuni apabila ia meninggal belum sempat bertaubat, Alloh berfirman :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya” (QS, An-Nisa’ : 48)

3. Bagi pelaku kesyirikan diharamkan baginya syurga dan akan dimasukkan kedalam api neraka



“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, Maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun”.(QS, Al-Maaidah : 72)

  1. Kesyirikan dapat menghapuskan semua amal yang telah dikerjakan, Alloh berfirman :

“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang Telah mereka kerjakan” (QS, Al-Anam : 88)

  1. Pelaku kesyirikan darah dan hartanya halal, Alloh berfirman :


“Maka Bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian” (QS, At-Taubah : 5)
        
            Setelah kita mengetahui bahaya dari perbuatan syirik maka sudah seharusnya jika kita meninggalkannya dan jangan coba-coba melakukannya karena dapat menjerumuskan kita kepada kekafiran dan tentunya sobat tak ingin jika sakaratul maut menjemput kita dalam kondisi yang mengenaskan (kafir). Karena memang jelaslah dimana tempat bagi orang yang kafir terhadap Allah, yaitu di neraka yang menyala-nyala. (Hafidz)

0 komentar: