Wednesday, 26 March 2014

Hati-hati Bawa Hati


Aduh,
susahnya punya hati
letaknya tersembunyi
tapi geraknya tampak sekali
(he hemm, malu juga diri ini)

            Makanya lebih baik punya istri
            kalau tersenyum ada yang menanggapi
            kalau berekspresi ada yang menanggapi
            sikapnya lembut tak bikin keki
            kadang malah memuji
            "Tuhan tak pernah ingkar janji,
            kalau terus menjaga diri,
            akan mendapat pendamping yang lurus hati"

Tapi kalau masih sendiri,
hati-hati bawa hati
kalau sibuk mencari perhatian,
kapan kamu mengenal gadis yang bisa menjaga pandangan?
bagusnya sibuk menyiapkan perbekalan
(maunya sih ku tulis memperbaiki iman)
tanpa susah-susah membayangkan
saat-saat tak terbayangkan

            Adapun kalau sudah beristri,
            jangan lupa mengingatkan
            kalau ada yang dilalaikan
            tentang perkara yang disyari'atkan
            tapi kalau ia memelihara kewajiban
            ingat-ingatlah untuk memberi perhatian
            jangan menunggu dapat peringatan



            Semburat senyum yang menghiasi wajah, tak bisa membohongi isi hati. Puisi di atas dikutip dari buku "Ku Pinang Engkau dengan Hamdalah", ditulis oleh Muhammad Fauzil Adhim. Ya...berbicara mengenai hati, tentu memiliki banyak makna. Kalau membahas masalah hati, tentu 99,99% kita akan terus berputar dan berakhir dalam cinta. Membahas hati dan cinta, bak dua sisi mata uang yang tidak dapat terpisahkan. Dan edisi ini, sajian kita akan membedah mengenai "Cara Menanggulangi Virus Merah Jambu". Apakah virus ini akan diberangus atawa akan kita pupuk dan rawat dengan baik agar terus bersemi dan berbuah?

            Saudariku, tidakkah engkau tahu salah satu dari tujuh golongan yang mendapat perlindungan di hari kiamat adalah pemuda yang senantiasa melakukan ketaatan-ketaatan? Sebab, masa muda adalah masa bergejolak syahwat atau hawa nafsu. Mengekang hawa nafsu sangatlah berat. Barangsiapa yang mampu mengekang syahwatnya maka akan masuk ke dalam jannah. Subhanallah...sebuah balasan yang setimpal !!! Yang dimaksud pemuda di sini tidak hanya berlaku untuk kaum Adam tapi berlaku juga untuk kaum hawa.

            Saudariku, tidakkah engkau tahu bahwa kaummu menjadi incaran para serigala berbulu domba yang siap menerkam kapan saja! Dan tidakkah engkau tahu bahwa banyak laki-laki hidung belang yang telah menipumu & menyakiti hatimu, bahkan merenggut kehormatanmu hanya dengan alasan atas nama cinta!!!

            Saudariku, sadarlah...jika engkau diberi ujian berupa rasa kagum pada seorang ikhwan (laki-laki-red), maka berhati-hatilah bawa hati akan senantiasa berbolak-balik. Jangan sampai engkau masuk dalam perangkap syetan, yang akan menjadikan manusia lemah iman & jatuh dalam lembah nista. Kalau memang sudah "siap", gunakan cara syar'i yang telah ditetapkan oleh Islam. Ingat, diri kita menjadi teladan bagi yang lain. Jangan sampai terbius nafsu, banyak-banyak istighfar & muhasabah. Jangan kotori hati dengan kekaguman pada seorang ikhwan. Cukuplah Allah yang Maha Melihat apa yang kita perbuat.

            Kepada saudariku yang hatinya masih dan sering berbunga saat melihat seorang ikhwan, dan masih sulit mengendalikan diri menjadi muslimah sejati lantaran diri ikhwan yang selalu menghiasi diri, berikut Fityan hadirkan cara-cara untuk menanggulangi virus merah jambu yang masih berkembang.
            Pertama, beristighfar. Istighfar, karena selama ini telah mencuri hak-hak Allah. Hakikatnya beribadah ingat Allah, bukan untuk yang lain, apalagi jika untuk sang pujaan hati. Mau makan ingat 'dia', mau minum ingat 'dia', mau tidur ingat 'dia'. Argh,,,rasa yang mengganggu. Dan seandainya tidak ingat dengan adzab hari kiamat, kalau tidak ingat dengan dua malaikat yang selalu siap mencatat segala perbuatan kita, kalau tidak ingat Allah Maha Melihat, tentu diri ini sudah bermaksiat. 

            Kedua, muhasabah. Instropeksi diri. Awalnya kagum, simpati, lama-lama statusnya meningkat menjadi pacaran. Kalau dengan pacaran jadi rajin qiyamul lail, puasa senin-kamis, rajin infaq karena si dia yang selalu mengingatkan,, Indah memang, tapi fatamorgana dunia.. Dan namanya syirkun niat,, alias syirik niat. Niat kita beribadah harusnya karena Allah, ini malah rajin beribadah karena makhluk. Ukhti...ketahuilah, Allah itu Maha Cemburu. Allah sangat cemburu bila ada hambaNya yang beribadah harusnya hanya ingat Sang Pencipta langit dan bumi, justru malah ingat selain Allah. Ukhti...wanita baik-baik akan mendapatkan laki-laki baik-baik.. Itu rumusnya! Ada seorang akhwat yang berkata,"Aku menjaga diriku, karena aku yakin di belahan bumi yang lain, 'dia' juga menjaga dirinya". 

Subhanallah...
            Ketiga, mau merubah diri. Setiap orang mau berubah, tapi tidak setiap orang mau untuk dirubah. So, kalau ada keinginan mau berubah, kembali ke jalanNya yang lurus, tapi tidak ada action yang jelas, akan sia-sia. Seperti orang yang jatuh terpeleset, tahu bahwa dirinya jatuh, tapi ia tidak mau bangkit. Alangkah beruntung orang yang mengetahui bahwa ia telah berbuat salah, lalu ia segera memperbaiki kesalahannya.

            Saudariku, tidak ada manusia yang sempurna. Manusia itu tempatnya salah dan khilaf. Cinta adalah anugerah terindah, namun kita harus membingkainya di atas syari'at Allah, bukan di luar syari'atnya. Salam hormat kepada wanita yang sukses menjaga hubungannya dengan Rabbnya, dan dapat istiqomah pada diennya, dan mempertahankan hijabnya di tengah badai cercaan lisan mereka yang jahil. Salam hormat, kepada wanita yang selalu tegas menjaga dirinya dari berikhtilat dengan laki-laki yang bukan mahrom, dan menjaga dirinya dari pandangan lelaki yang di hatinya masih ada penyakit dan lemah. Salam hormat kepada wanita yang selalu menjaga agar dirinya tidak menjadi pintu masuk bagi dosa-dosa dari berbagai jenis perzinaan. Salam hormat, kepada wanita yang selalu sigap menutupi keindahan tubuh dan wajahnya dengan hijab. Salam hormat untukmu ukhti muslimah...semoga Allah selalu menjagamu dan melindungimu. Amiin. (Rumaisha al Azimah).    

0 komentar: