Cinta yang tidak
pernah henti akan menggerakkan kita untuk terus merasa memiliki. Itu sebabnya,
jangan pernah berhenti mencintai Islam.
Sobat muda muslim, ngomongin soal kemusliman kita,
rasa-rasanya emang seru neh. Kenapa? Karena identitas kemusliman kita bakalan
jadi ukuran. Apakah kita akan minder atau justeru tampil pede sebagai seorang
muslim. Apalagi di tengah arus deras informasi dan perang opini yang kerap
bikin kita “pusing-mual-mencret” kalo dapet sebutan muslim radikal atau
fundamentalis. Orang yang punya rasa percaya dirinya tinggi dan keimanannya
mantap aja yang bakalan tahan banting. Betul ndak?
Cuma masalahnya, di saat kita semua
pengen nunjukin jati diri “WE ARE MUSLIM”, terus ditanya, “Emang apa sih
keunggulan Islam?”
disaat itu juga nyali kita pada ciut, plonga-plongo…pokoknya
nggak pede, dah. Lha wong mengkaji Islam juga jarang, gimana mau nunjukin
keunggulannya…iya kan?!
Karena
itulah sobat, termasuk cerminan bagi seorang muslim yang baik adalah ia sangat
merindukan agar pendidikan yang ia dapatkan di bangku-bangku sekolah semuanya
bernuansa Islam, dan pendidikan Islam sebagai kurikulum yang kudu
diprioritaskan, sehingga kita kenal apa itu Islam, apa keunggulannya, apa buktinya, adakah tokoh-tokoh Islam yang
telah memiliki jasa bagi dunia, semua itu akan bisa kita dapatkan jika ada yang
mampu “membongkar” rahasia Islam serta keunggulan-keunggulannya
Mereka
Telah Terukir Dalam Sejarah
Sobat muda muslim, kekaguman dunia
terhadap Islam, bukanlah basa-basi. Buktinya, Islam telah melahirkan begitu
banyak ilmuwan yang memberi jalan kepada penduduk dunia untuk bisa menjadi yang
terbaik dalam segala bidang, dari akidah, syariah, sampe iptek. Cuma begitulah
pendidikan sekolah yang ada di Indonesia, mereka tidak mau menyampaikan
kebenaran dan keunggulan Islam, ditutup-ditutupi dan menjauhkan umat Islam dari
agamanya.
Hmm….bagi kamu yang udah ngelotok
ngapalin nama-nama ilmuwan kimia dari Barat, kayaknya kudu malu deh. Sebab, ada
masternya yang diakui oleh dunia. Dialah Jabir Ibnu Hayyan. Ide-ide eksperimer
Jabir sekarang lebih dikenal sebagai dasar untuk mengklasifikasikan unsur-unsur
kimia, utamanya pada bahan metal, nonmetal, dan menguraian zat kimia.
Kamu suka mainin bola dunia, alias globe?
Nah, inilah orang yang berhasil membuatnya pertama kali. Namanya al-Idrisi,
orang Barat menyebutnya Dreses. Al-Idris (1099-1166) dikenal oleh orang-orang
Barat sebagai seorang ahli geografi, yang telah membuat bola dunia dari bahan
perak seberat 400 kilogram untuk Raja Roger II dari Sicilia. Globe buatan
al-Idrisi ini secara cermat memuat pula ketujuh benua dengan rute
perdagangannya, danau-danau dan sungai, kota-kota besar, dataran serta
pegunungan. Beliau memasukkan pula beberapa informasi tentang jarak, panjang
dan ketinggian secara tepat. Bola dunianya itu, oleh Idris sengaja dilengkapi
pula dengan Kitab ar-Rujari (roger’s Book).
Sobat muda muslim? Kagum ya? Tenang,
masih ada ilmuwan lainnya yang kudu kamu ketahui. Nashiruddin ath-Thusi, beliau
adalah ilmu astronomi dan perbintangan. Ibnu al-Haitsam jagoannya ilmu alam dan
ilmu pasti. Beliau menulis buku berjudul al-Manazir yang
berisi tentang ilmu optik. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa latin oleh
Frederick Reysnar, dan dierbitkan di kota Pazel, Swiss pada tahun 1572 dengan
judul Opticae Thesaurus.
Ibnu
Rusyid (1126-1198) yang terkenal di Barat dengan nama Averous, diakui pula
sebagai ilmuwan yang andal di bidangnya. Ibnu Rusyid adalah filosof, dokter,
dan ahli fiqih Andalusia. Bukunya yang terpenting dalam bidang kedokteran ialah
al-Kulliyat yang berisi kajian ilmiah pertama kali mengenai tugas
jaringan-jaringan dalam kelopak mata.
Ada nama yang kayaknya kamu juga udah pada denger,
yaitu Ibnu Sina, orang Eropa menyebutnya Avicenna. Beliau adalah pakar
kedokteran. Meninggalkan sekitar 267 buku. Al-Qonun fi ath-Thibb yang
terkenal di bidang kedokteran.
Sobat, kalo mau dirinci lagi, wah,
kayaknya bakalan tebel banget deh ini karena penuh dengan daftar nama ilmuwan
muslim yang udah banyak jasanya untuk dunia ini. Dunia pantas berutang kepada
Islam dan kaum muslimin, yang telah memberikan jalan untuk meraih kebangkitan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kita kudu bersyukur bahwa Islam amat
disegani sekaligus dipuji di seluruh dunia. Sampe-sampe Prof. G. Margoliouth
dalam De Karacht van den Islam menuliskan, “Penyelidikan telah menunjukkan
bahwa yang diketahui oleh sarjana-sarjana Eropa tentang falsafah, astronomi,
ilmu pasti, dan ilmu pengetahuan semacam itu, selama beberapa abad sebelum
Renaissance, secara garis besar datang dari buku-buku Latin yang berasal dari
bahasa Arab, dan Qur’anlah yang, walaupun tidak secara langsung, memberikan
dorngan pertama untuk studi-studi itu di antara orang-orang Arab dan
kawan-kawan mereka.”
Sobat, tahukah kamu bahwa rahasia
keberhasilan dan kegemilangan yang diraih oleh para ilmuwan muslim di atas
dikarenakan mereka telah menjadikan al-Qur’an sebagai sumber segala ilmu
pengetahuan. Mereka telah berhasil menggali segala rahasia yang terkandung di
dalam al-Qur’an serta hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya, sehingga semua
itu menjadikan mereka paham bahwa hanya Islamlah yang mampu mengembalikan
kemuliaan manusia dan peradaban dunia.
Nah, sebagai remaja muslim, kita
tentunya mendambakan diri kita agar suatu saat bisa berhasil mengembalikan
kemuliaan Islam, sebagaimana yang telah diraih orang-orang terdahulu. Untuk
itu, sebagai langkah awal, ada beberapa hal yang harus para fityaner ketahui untuk
langkah menuju itu semua:
1.The
Purpose Of Knowledge
Masa sich kita capek-capek mencari
ilmu tapi kita tidak tahu untuk apa kita belajar ilmu tersebut, kan lucu banget
tuch. “Moslem teenager” kudu
tahu untuk apa kita belajar ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat bagi kehidupan
kita. Tentunya semua itu adalah semata-mata untuk mencari ridho Allah Yang Maha
Agung. Jika Allah menghendaki kebaikan dalam diri kita niscaya Dia akan
memahamkan kita dengan masalah agama kita. Rasulullah bersabda:
مَنْ
يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرً يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ (رواه البخاري و مسلم)
“Barang siapa yang Allah kehendaki suatu kebaikan pada dirinya,
maka Dia memberinya pengetahuan dalam masalah agamanya.”(HR.Bukhori-Muslim)
Dan kita tidak mungkin dapat
memahami urusan agama kita tanpa mempelajarinya. Tapi sayangnya generasi muda
kita mulai ogah-ogahan bahkan untuk sekedar belajar mengaji. Padahal aktifitas
‘mengaji” itu bukan sembarangan. Apalagi yang dikaji adalah ayat-ayat
al-Qur’an. Inget para ilmuwan dahulu, mereka berhasil menciptakan berbagai
penemuan-penemuan ilmiah dalam ilmu dunia, rahasianya adalah karena mereka
menjadikan al-Qur’an sebagai sumber dan basis ilmu pengetahuan.
2. Compulsory Islamic Education
For Moslem
Remaja muslim hendaknya mengetahui
apa saja yang menjadi kewajibannya dalam meniti jalan kehidupan dalam bingkai Islam.
Oleh karena itu ilmu adalah salah satu komponen penting yang wajib di miliki
oleh setiap muslim, hal ini sebagaimana yang telah di sabdakan Rasulullah
طَلَبُ العِلْمِ فَرِضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ (رواه
أحمد و ابن ماجة)
“Mencari ilmu itu wajib atas diri
setiap orang muslim”(HR.Ahmad dan Ibnu Majah)
Jika kita mengetahui bahwa ilmu
sangatlah penting dalam hidup kita, maka hendaknya kita berlomba-lomba dalam
mencarinya. Karena ilmu menjadi salah satu bekal kita dalam menopang
pilar-pilar agama Islam. Namun perlu diingat bahwa ilmu dienul Islam kudu lebih
diprioritaskan karena dimulai dari sinilah terjadinya peradaban dunia.
3.Understand
With Eschatology
Selain ilmu pengetahuan yang kita
pelajari sebagai penunjang kesejahteraan kehidupan kita di dunia, kita sebagai
moslem teenager hendaknya juga faham dengan ilmu akhirat. Sebenernya ilmu
akhirat erat hubungannya dengan kehidupan kita di dunia. Tanpa didampingi ilmu
akhirat maka ilmu duniawi kita justru akan menjadi beban yang sangat berat bagi
kita. Bayangkan saja jika seorang memiliki ilmu dunia tapi tidak diikuti ilmu
akhirat yang menimbulkan ketaqwaan kepada Allah maka nasibnya akan sama dengan
Qorun yang ditenggelamkan oleh Allah ke dalam tanah beserta harta, ilmu dan
kesombongannya. Hendaknya ilmu yang di miliki oleh seseorang itu menimbulkan
rasa takut kepada Allah. Sebagaimana firmannya
“Sesungguhnya
yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang-orang yang
berilmu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”(Qs.Faathir :28)
Jika
kita dapat memahami semua hal yang ada di atas, insya Allah kita dapat
membingkai pendidikan yang kita tempuh lebih islami dan bermanfaat bagi diri
kita sendiri maupun orang lain. Semoga kita dianugrahi ilmu yang bermanfaat dan
selalu berada dalam bingkai pendidikan yang islami.Wallahu A’lam Bish Showab (Huze)
0 komentar:
Post a Comment