Monday, 24 March 2014

Yang Muda Semangat Membara



Sobat al-fityan semua, masih ingat masa ABG? Atau malah baru memasuki masa-masa tersebut??? Gelar ABG (anak baru gadang/gede) biasanya diberikan kepada anak yang baru memasuki masa remajanya. Dinamai baru gede karena memang baru memasuki masa transisi antara dewasa dan anak-anak. Ditandai dengan mulai mimpi basah untuk anak laki-laki, masa fase haid bagi perempuan. Biasanya ini menjadi pertanda umum memasuki dunia ABG. Sudah mulai dipercaya menjaga diri sendiri dan tidak dianggap menjadi anak-anak lagi. Bertingkah terkadang menggelikan tapi terkadang menjijikkan (he he..hee), liat aja deh....ketika senyam-senyum sendiri karena mendapatkan cinta pertama, terlihat lucu dan menggemaskan, terkadang pula harus menguras air mata sebagai penebus ’first love’nya kandas di tengah jalan, mereka terlihat lucu, tapi kasihan…

Pernak- pernik Anak Muda
Rasanya sifat ABG yang kadang lucu dan menggemaskan belum lengkap tanpa pernak-pernik, layaknya sayur dan lauk di setiap santapan
para sobat semua. Budaya ’pamerisasi’ memang jadi trend di kota ini. Pernak pernik yang konon dibilang gaul itu mulai banyak dinikmati oleh anak muda di zaman ini. Bagi cowok misalnya, nggak gaul alias ’jadul’ kalo nggak kenal rambut mohawck, emo, harajuku atau Britpop. Warna rambutpun suka yang ’nabrak-nabrak’. Akhirnya rutinitas ke salon untuk smoothing rambutpun menjadi menu wajib.

Kalo yang ceweknya lebih heboh lagi...nggak modis kalo rambut kriting ceriping nggak di-rebounding, hitam, dan lurus banget, kudu bolak-balik ke salon, hmmmm...kebayang deh gimana capeknya? Mati kutu yang punya pacar...Ditambah stelan Indeks, rock and roll, atau kejepang-jepangan. Baju kuning, cardigan ungu, celana ijo, sepatu pink tas pink. Bahkan masya Alloh, hanya karena mau ngikutin trend, celana pendek yang nangkring di atas paha pun sudah biasa. Celana yang walhasil tidak hanya menyibakkan aurat namun juga pamer aurat.

            Dengan pernak-pernik unik itu sering kali ketipu oleh penampilan. Lihat dari belakang sepertinya body malam minggu. Begitu dilihat dari depan malam jum’at kliwon!! Sreeem.... Tontonan pun bukan lagi zamannya Legenda Naga, the Law of Ueki?? Udah lewaaat deh… 

            Sekarang zamannya kembali ke laptop! Kemana-mana cari Wi-fi gratisan. Kesepian, nggak ada tempat tongkrongan, malu donk… So, cari tempat yang agak mojok, nyalain laptop, trus buka internet. Nyam-nyam....Padahal yang di buka website yang nggak penting dan buka gambar-gambar nggak jelas. Kalau friendster, myspace, facebook, yang penting temennya buaanyak ! mau kenal kek, kagak kek, jalan terusss…dan situs pertemanan lainnya. Kalo’ dulu cowok kenalan hanya pake HP doang, sekarang buanyak sekali alat untuk kenalan, ga’ ketulungan deh harus nguber-nguber kecanggihan teknologi, biar ga’ dibilang ’gatek’ alias gagap teknologi.

Pangkal Masalah Kehidupan Remaja
            Apa sih sebetulnya pangkal masalah yang sedang menimpa hidup kaum muda sekarang? Jika ditelusuri dari obrolan keseharian, maka masalah tidak akan jauh-jauh dari tema-tema : pasangan, cinta bertepuk sebelah tangan, keinginan menikah bagi yang dah bener-bener gede tapi gak punya nyali, konsumsi rokok hingga obat-obat terlarang, seputar onani dan masturbasi, dan masalah bokek alias gak punya duit.

Yupz, ternyata penempatan masalah pribadi di atas segala-galanya, dan urutan selanjutnya untuk masalah-masalah lain, termasuk masalah keluarga dan umat Islampun ditempatkan pada urutan terakhir.

Sobat fityan, begitu bangganya jika bisa meniru dan mengamalkan pernak-pernik yang seakan menjadi kebutuhan wajib tersebut. Tetapi di sisi lain yang membuat hati gembira, pada lubuk hati yang terdalam banyak di antara kaum muda mencoba keluar dari kungkungan materi dan sifat hidonisme yang hanya menipu tersebut, namun lingkaran syetan tersebut kuat menjerat dirinya.

            Sebagai pemuda Islam alangkah baiknya jika sedikit mendengarkan penuturan seorang pemuda ini :
“Gue memang bukan orang yang rajin shalat jama’ah ke masjid, shalat di masjid jika badan lagi pengen alias sedang good moody. Tapi gue GAK RELA kalaw umat Islam di belahan bumi Palestina dan Irak dibantai tak berperikemanusian oleh Yahudi, masjid-masjid tempat ibadah umat Islam di hancurkan bahkan di buat tempat buang air besar, dan gue bener-bener gak rela jika darah gue bukan untuk Islam

Subhanalloh, betapa di zaman yang serba edan ini, masih ada di antara, pemuda Islam memiliki kecemburuan yang sangat untuk agamanya, ketika diin (agamanya) diperangi, nggak peduli muslim x, y atau z, tapi ketika saudaranya se ISLAM dihinakan, dilecehakan (anak-anak muslim tak berdosa dibantai, wanita-wanita ditelanjangi dan ternodai), didustakan oleh orang-orang kafir, kecemburuan mereka akan muncul. 

Sobat fityan, gimana awalnya kecemburuan ini muncul?? Kecemburuan ini berawal dari ghiroh (semangat) berada dalam hati sanubari, karena agamanya didurhakai. Ghiroh merupakan unsur jiwa untuk menjaga kehidupan dan keshalihan hati. Ia seperti energi panas yang bersifat naluriah untuk menjaga keberlangsungan kehidupan jasad manusia, dan manusia yang paling mulia dan paling tinggi harga diri dan cita-citanya adalah mereka yang paling kuat ghirohnya, baik terhadap diri, orang terdekat, dan manusia umumnya. 

            Kebayang ’nggak, jika semangat ghiroh tidak dimiliki oleh para remaja? Lantaran tidak memiliki panduan hidup yang jelas bisanya hanya ngikut melulu. Tak jelas lagi posisinya dalam kehidupan. Karena tidak memiliki keberpihakan yang jelas atas peristwa-peristiwa yang terjadi dalam kehidupan ini. Lebih dari itu, tidak mengerti dan faham bagaimana kondisi umat Islam di seluruh dunia saat ini. Seolah manusia seperti “mayat” yang berjalan, karena tak merasakan apa-apa, ketika berbagai fenomena penyimpangan, penyelewengan, kesesatan, dan kedustaan terhadap agama (diin Islam), hatinya tak pernah tersentuh dan menjadi marah. Padahal, seorang memiliki sifat dan sikap shiddiq, amanah, zuhud, dan wara’(berhati-hati) lantaran buah dari adanya ghiroh yang ada dalam diri manusia. 

Maka, manusia yang sudah hilang ghirohnya, nilai hidupnya tidak mempunyai apa-apa. Karena adanya sama dengan tidak adanya. Dan Alloh pun menyamakan yang cuma mementingkkan urusan duniawi semata seperti disamakan dengan makan seperti hewan makan, dan kelak nerakalah tempat tinggal bagi mereka. (Muhammad : 12)

            Sobat fityan, betapa Alloh mengkaruniakan banyak fasilitas bagi manusia untuk mampu berfikir dan belajar, sehingga menemukan keimanan kepada Alloh dengan benar. Hati untuk menelaah, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar. Apalagi sobat muda para pelajar yang konon katanya lebih cerdas, kritis, dan analitis dalam berfikir dan belajar. Jika tak mampu menggunakannya dengan benar layaknya binatang ternak, bahkan lebih hina darinya, dan tempatnya di neraka lagi. Naudzubillah sobat, sreeem tho?
Alloh berfirman:

”Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.( Al A’raf :179)

Dengan dibekali akal, nafsu dan hati, manusia dibuat beda oleh makhluk Allah yang lain. Jika ketiga potensi ini digunakan dengan baik maka hidup kita mulia dan lebih mulia daripada malaikat, namun jika ketiga potensi ini tidak digunakan pada tempatnya maka hidup kita akan hina dan lebih hina daripada binatang ternak.
Maka, buktikan bahwa yang muda penuh semangat membara dapat memanfaatkan potensi yang Allah berikan untuk kejayaan Islam… (Abu Darda)

0 komentar: