Sobat al-fityan semua, masih ingat masa ABG? Atau malah baru memasuki masa-masa tersebut??? Gelar ABG (anak baru
gadang/gede) biasanya diberikan kepada anak yang baru memasuki masa remajanya. Dinamai baru gede karena memang baru memasuki masa transisi antara dewasa
dan anak-anak. Ditandai dengan mulai mimpi basah untuk anak laki-laki, masa
fase haid bagi perempuan. Biasanya ini menjadi pertanda umum memasuki dunia
ABG. Sudah mulai dipercaya menjaga diri sendiri dan tidak dianggap menjadi
anak-anak lagi. Bertingkah terkadang menggelikan tapi terkadang menjijikkan (he
he..hee), liat aja deh....ketika senyam-senyum sendiri karena mendapatkan cinta
pertama, terlihat lucu dan menggemaskan, terkadang pula harus menguras air mata
sebagai penebus ’first love’nya kandas di tengah jalan, mereka terlihat lucu,
tapi kasihan…
Pernak- pernik Anak Muda
Rasanya sifat ABG yang kadang lucu dan menggemaskan belum lengkap tanpa
pernak-pernik, layaknya sayur dan lauk di setiap santapan
para sobat semua.
Budaya ’pamerisasi’ memang jadi trend di kota ini. Pernak pernik yang konon dibilang
gaul itu mulai banyak dinikmati oleh anak muda di zaman ini. Bagi cowok misalnya, nggak gaul alias
’jadul’ kalo nggak kenal rambut mohawck, emo, harajuku atau Britpop. Warna
rambutpun suka yang ’nabrak-nabrak’. Akhirnya rutinitas ke salon untuk
smoothing rambutpun menjadi menu wajib.
Kalo yang ceweknya lebih heboh lagi...nggak modis
kalo rambut kriting ceriping nggak di-rebounding, hitam, dan lurus banget, kudu
bolak-balik ke salon, hmmmm...kebayang deh gimana capeknya? Mati kutu yang
punya pacar...Ditambah stelan Indeks, rock and roll, atau kejepang-jepangan. Baju
kuning, cardigan ungu, celana ijo, sepatu pink tas pink. Bahkan masya Alloh,
hanya karena mau ngikutin trend, celana pendek yang nangkring di atas paha pun
sudah biasa. Celana yang walhasil tidak hanya menyibakkan aurat namun juga
pamer aurat.
Dengan pernak-pernik unik itu sering
kali ketipu oleh penampilan. Lihat dari belakang sepertinya body malam minggu.
Begitu dilihat dari depan malam jum’at kliwon!! Sreeem.... Tontonan pun
bukan lagi zamannya Legenda Naga, the Law of Ueki?? Udah lewaaat deh…
Sekarang zamannya kembali ke laptop!
Kemana-mana cari Wi-fi gratisan. Kesepian, nggak ada tempat tongkrongan, malu
donk… So, cari tempat yang agak mojok, nyalain laptop, trus buka internet. Nyam-nyam....Padahal
yang di buka website yang nggak penting dan buka gambar-gambar nggak jelas.
Kalau friendster, myspace, facebook, yang penting temennya buaanyak ! mau kenal
kek, kagak kek, jalan terusss…dan situs pertemanan lainnya. Kalo’ dulu cowok
kenalan hanya pake HP doang, sekarang buanyak sekali alat untuk kenalan, ga’
ketulungan deh harus nguber-nguber kecanggihan teknologi, biar ga’ dibilang ’gatek’
alias gagap teknologi.
Pangkal Masalah Kehidupan Remaja
Apa sih sebetulnya pangkal masalah
yang sedang menimpa hidup kaum muda sekarang? Jika ditelusuri dari obrolan
keseharian, maka masalah tidak akan jauh-jauh dari tema-tema : pasangan, cinta
bertepuk sebelah tangan, keinginan menikah bagi yang dah bener-bener gede tapi
gak punya nyali, konsumsi rokok hingga obat-obat terlarang, seputar onani dan
masturbasi, dan masalah bokek alias
gak punya duit.
Yupz, ternyata penempatan masalah pribadi di atas segala-galanya, dan
urutan selanjutnya untuk masalah-masalah lain, termasuk masalah keluarga dan
umat Islampun ditempatkan pada urutan terakhir.
Sobat fityan, begitu bangganya jika bisa meniru dan mengamalkan
pernak-pernik yang seakan menjadi kebutuhan wajib tersebut. Tetapi di sisi lain
yang membuat hati gembira, pada lubuk hati yang terdalam banyak di antara kaum
muda mencoba keluar dari kungkungan materi dan sifat hidonisme yang hanya
menipu tersebut, namun lingkaran syetan tersebut kuat menjerat dirinya.
Sebagai pemuda Islam alangkah baiknya
jika sedikit mendengarkan penuturan seorang pemuda ini :
“Gue memang bukan orang
yang rajin shalat jama’ah ke masjid, shalat di masjid jika badan lagi pengen
alias sedang good moody. Tapi gue GAK RELA kalaw umat Islam di belahan bumi Palestina
dan Irak dibantai tak berperikemanusian oleh Yahudi, masjid-masjid tempat
ibadah umat Islam di hancurkan bahkan di buat tempat buang air besar, dan gue
bener-bener gak rela jika darah gue bukan untuk Islam”
Subhanalloh, betapa di zaman yang serba edan
ini, masih ada di antara, pemuda Islam memiliki kecemburuan yang sangat
untuk agamanya, ketika diin (agamanya) diperangi, nggak peduli muslim x, y atau
z, tapi ketika saudaranya se ISLAM dihinakan, dilecehakan (anak-anak muslim tak
berdosa dibantai, wanita-wanita ditelanjangi dan ternodai), didustakan oleh
orang-orang kafir, kecemburuan mereka akan muncul.
Sobat fityan, gimana awalnya kecemburuan ini muncul?? Kecemburuan ini
berawal dari ghiroh (semangat) berada dalam hati sanubari, karena
agamanya didurhakai. Ghiroh merupakan unsur jiwa untuk menjaga kehidupan
dan keshalihan hati. Ia seperti energi panas yang bersifat naluriah untuk
menjaga keberlangsungan kehidupan jasad manusia, dan manusia yang paling mulia
dan paling tinggi harga diri dan cita-citanya adalah mereka yang paling kuat
ghirohnya, baik terhadap diri, orang terdekat, dan manusia umumnya.
Kebayang ’nggak, jika semangat ghiroh
tidak dimiliki oleh para remaja? Lantaran tidak memiliki panduan hidup yang
jelas bisanya hanya ngikut melulu. Tak jelas lagi posisinya dalam kehidupan.
Karena tidak memiliki keberpihakan yang jelas atas peristwa-peristiwa yang
terjadi dalam kehidupan ini. Lebih dari itu, tidak mengerti dan faham bagaimana
kondisi umat Islam di seluruh dunia saat ini. Seolah manusia seperti “mayat”
yang berjalan, karena tak merasakan apa-apa, ketika berbagai fenomena
penyimpangan, penyelewengan, kesesatan, dan kedustaan terhadap agama (diin
Islam), hatinya tak pernah tersentuh dan menjadi marah. Padahal, seorang
memiliki sifat dan sikap shiddiq, amanah, zuhud, dan wara’(berhati-hati)
lantaran buah dari adanya ghiroh yang ada dalam diri manusia.
Maka, manusia yang sudah hilang ghirohnya, nilai hidupnya tidak mempunyai
apa-apa. Karena adanya sama dengan tidak adanya. Dan Alloh pun menyamakan yang cuma
mementingkkan urusan duniawi semata seperti disamakan dengan makan seperti
hewan makan, dan kelak nerakalah tempat tinggal bagi mereka. (Muhammad : 12)
Sobat fityan, betapa Alloh
mengkaruniakan banyak fasilitas bagi manusia untuk mampu berfikir dan belajar,
sehingga menemukan keimanan kepada Alloh dengan benar. Hati untuk menelaah,
mata untuk melihat, telinga untuk mendengar. Apalagi sobat muda para pelajar
yang konon katanya lebih cerdas, kritis, dan analitis dalam berfikir dan
belajar. Jika tak mampu menggunakannya dengan benar layaknya binatang ternak,
bahkan lebih hina darinya, dan tempatnya di neraka lagi. Naudzubillah sobat,
sreeem tho?
Alloh berfirman:
”Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari
jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak
dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat
Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.
mereka Itulah orang-orang yang lalai.( Al A’raf :179)
Dengan dibekali akal, nafsu dan hati, manusia dibuat beda oleh makhluk
Allah yang lain. Jika ketiga potensi ini digunakan dengan baik maka hidup kita
mulia dan lebih mulia daripada malaikat, namun jika ketiga potensi ini tidak
digunakan pada tempatnya maka hidup kita akan hina dan lebih hina daripada
binatang ternak.
Maka, buktikan bahwa yang muda penuh semangat membara dapat memanfaatkan
potensi yang Allah berikan untuk kejayaan Islam… (Abu Darda)
0 komentar:
Post a Comment