Wednesday, 26 March 2014

Ibnu Sina "Pangeran Ilmu Kedokteran"



         
   Siapa ilmuwan muslim abad pertengahan yang dijuluki “Pangeran  dari Orang-orang terpelajar?” Jawabnya, Ibnu Sina. Nama lengkapnya Abu Ali Al Husaini bin Abdulloh Ibnu Sina. Beliau ilmuwan yang memiliki kemampuan yang setara atau sama baiknya dalam berbagai bidang ilmu, khususnya ilmu kedokteran.
            Pada masa remaja mulai tertarik dengan cara mengobati atau menyembuhkan orang. Tidak heran ia sangat menggemari pelajaran-pelajaran di bidang kedokteran. Walhasil, di usia yang sangat muda, yaitu 16 tahun, ia dkabarkan dapat membuka tempat praktik kedokteran sendiri. 

            Kecemerlangannya sebagai seorang penyembuh menggema di seantero negeri. Tak lama kemudian, yaitu setahun setelah ia membuka praktik, ia dipanggil ke istana oleh penguasa Bukhara yang sedang sakit. Konon, telah banyak diutus untuk menyembuhkannya, tapi belum ada yang berhasil. Kini giliran Ibnu Sina mencobanya. Dan berhasil.

            Salah satu faktor yang membuat Ibnu Sina lancar dalam menyerap ilmu adalah ia sangat percaya makna ketenangan dalam hidup pada jalan Alloh. Setiap kali ia menemui masalah yang pelik, ia dikabarkan selalu pergi ke masjid untuk i’tikaf, shalat dan dzikir. Hal ini membuatnya lebih arif dalam mengamati beragai kesulitan yang ada dan menemukan solusi dalam memecahkannya.

            Ada kisah menarik mengenai Ibnu Sina. Di antaranya mengenai seorang pemuda yang tertimpa suatu penyakit yang tidak ada satu pun obat yang manjur. Ibnu Sina mengobatinya dengan memeriksa denyut jantung pasiennya seraya mengamati paras wajahnya, dan menyuruh asisten itu menyebutkan lingkungan-lingkungan dalam kota di mana pemuda itu tinggal. Ketika sampai disebut nama suatu lingkungan, bertambahlah denyutan jantung orang sakit. Kemudian beliau menyuruh asistennya menyebutkan nama-nama kepala keluarga lingkungan itu. Pada waktu menyebutkan suatu keluarga tertentu, beubahlah wajah orang yang sakit itu. Akhirnya Ibnu Sina menyimpulkan bahwa penyakit orang muda itu adalah jatuh cinta pada seorang wanita, dan penyembuhannya hanya dengan menikahinya dengan seorang wanita dari keluarga yang menyebabkan wajahnya berubah ketika disebutkan namanya.

            Sebagai seorang dokter, Ibnu Sina membuat satu karya cemerlang, yaitu Qanun fi al Tibb (Peraturan tentang Pengobatan). Buku ini menjelaskan berbagai penjelasan otentik mengenai beragam penyakit seperti darang paru-paru dan daftar 760 macam obat yang disertai cara efektif untuk menggunakannya. Tidak heran, jika buku tersebut dijadikan sebagai buku teks dalam ilmu kedokteran Barat selama 6 abad lamanya. Oleh penulis latin. Ibnu Sina lebih dikenal dengan nama Avicenna. 

(Diringkas dari buku “50 Ilmuwan Muslim Populer oleh Muhammad Razi, hlm. 9-12, dengan sedikit perubahan)

0 komentar: